Yuk Wisata ke Chongqing, Menguak Misteri Kota Terpadat di China


JAKARTA, bisniswisata.co.id: Salah satu destinasi wisata ke China yang tengah gencar dipromosikan negara itu adalah Chongqing dimana terdapat istana tersembunyi di pegunungannya, bekas Kerajaan Miao. kata Anton Thedy, CEO TX Travel.

” Tersedia keberangkatan 27 Agustus 2023 dan pada bulan  September  bisa berangkat diawal tanggal 1, 3, 8 dan 13 September dengan harga Rp 13,9 juta selama 9 hari 7 malam di luar biaya visa, Ppn maupun tips bagi tour leader dan supir sebesar Rp 1965.900,” jelasnya.

Menurut Anton Thedy, selain tinggal di hotel bintang empat. setiap hari ada pilihan 8-10 makanan, bis wisata yang bagus dan guide berbahasa Indonesia. Setelah sukses dengan rute pertama,  mulai Agustus di buka rute baru lainnya untuk menjelajah chongqing.

” Kota ini penuh kejutan dan banyak rute-rute baru yang viral di sosial media seperti kereta listrik menembus ke gedung apartment yang masih ditinggali oleh para penghuninya,”

Viral di media sosial turis seolah berjalan di alun-alun kota dengan pusat perbelanjaannya padahal mereka berada di lantai 22 gedung-gedung yang tersambung satu sama lainnya sehingga bagian atapnya rata menjadi tempat lalu lalang orang.

Kejutannya bukan itu saja dan Chongqing juga menjadi salah satu kota paling padat penduduknya di dunia, di bangun dengan landscape bukit-bukit dan kota yang unik di mana orang dapat melihat gedung pencakar langit dari kaca yang dramatis di sebelah deretan rumah panggung yang menjulang ke awan serta rumah makan yang berusia berabad-abad.

Bagian dari perkembangan awal Chongqing sebagai pusat ekonomi China adalah karena letak geografisnya di sungai-sungai besar. Kota ini dilintasi oleh Sungai Jialing serta Sungai Yangtze. Lokasi ini memungkinkan kota berkembang menjadi pusat manufaktur dan perdagangan yang mudah diakses.

Letaknya di China barat,  di ujung Dataran Tinggi Yunnan-Guizhou. Wilayah Chongqing juga mencakup beberapa pegunungan. Ini adalah Pegunungan Daba di utara, Pegunungan Wu di timur, Pegunungan Wuling di tenggara, dan Pegunungan Dalou di selatan. Karena semua pegunungan ini, Chongqing memiliki topografi berbukit dan bervariasi dan ketinggian rata-rata kota adalah 1.312 kaki (400 m)

Chongqing menjadi salah satu dari empat kotamadya yang dikendalikan langsung oleh pemerintah pusat, selain Beijing, Shanghai, dan Tianjin,.Provinsi ini adalah kotamadya terbesar berdasarkan wilayah dan merupakan satu-satunya yang terletak jauh dari pantai. Kota ini dikenal sebagai pusat ekonomi penting di sepanjang Sungai Yangtze serta pusat sejarah dan budaya negara China.

Nah untuk melihat kehidupan masyarakat suku Miao ini bisa mengunjungi Desa Miao terbesar di Chongqing. Di Kabupaten Otonomi Pengshui Miao dan Tujia, terdapat desa Miao terbesar di Chongqing, Desa Luojiatuo Miao.  Di Luojiatuo berdiri lebih dari 250 bangunan panggung berstruktur kayu, membentuk rumah bagi lebih dari 350 orang Miao dari lebih dari 80 keluarga.  

Mendapatkan namanya dari nama keluarga terpadu dari semua penduduk desa – Luo Luojiatuo memiliki sejarah lebih dari 500 tahun.  Pada tahun 2012, Luojiatuo terdaftar di antara gelombang pertama “Desa Etnis Minoritas Karakteristik” oleh Komisi Urusan Etnis Nasional.

Terdapat Fulu Villa terdiri dari bangunan pusat dengan dua bangunan sayap terpasang tegak lurus di kedua sisinya.  Bangunan berstruktur kayu kolom dan pengikat dua lantai memiliki atap pelana menjorok satu atap dengan ubin gaya Cina.  

Bangunan Ini umumnya terpelihara dengan baik, dan kisi-kisi jendela serta alasnya yang bergaya kuno secara langsung mencerminkan karakteristik tempat tinggal tradisional di Desa Luojiatuo Miao.

Desa Miao tetap mempertahankan gaya arsitektur tradisional. Arsitekturnya terdiri dari lebih dari sepuluh kamar dengan ukuran berbeda.  Melihat ke dalam dari luar, Anda akan merasakan ketenangan.  

Melihat sekeliling di halaman, Anda dapat melihat pintu, dinding, jendela dan tangga berstruktur kayu tiang dan pengikat, kisi-kisi jendela yang elegan, ruang yang lapang dan terang, serta merasakan lingkungan yang tenang dan layak huni yang dibangun bersandar gunung.

Bangunan-bangunan panggung berstruktur kayu baik berupa pelataran tertutup penuh maupun berupa ruang sayap semi tertutup, penuh kesan berlapis-lapis. Lingkungan desa Miao penuh dengan tanaman hijau.

 Sejak 2016, dengan fokus pada integrasi pertanian dan pariwisata serta budaya dan pariwisata, Pengshui telah mempromosikan peningkatan dan transformasi Desa Luojiatuo Miao dalam tiga tahap.  

Sejauh ini, proyek yang menampilkan lanskap pedesaan, pemandangan kolam teratai, dan adat istiadat Miao telah selesai, sepenuhnya menunjukkan tampilan baru desa dari empat aspek: budaya Miao, budaya pertanian, budaya pedesaan, dan budaya padi.

 



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »