Wall Street Menguat, Investor Yakin The Fed Tak Lagi Agresif Naikkan Suku Bunga


Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons

Indeks saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup menguat pada perdagangan Kamis (13/4). Hal tersebut ditopang oleh keyakinan investor bahwa Federal Reserve atau The Fed tidak akan agresif lagi menaikkan suku bunga acuan.

Mengutip Reuters, Jumat (14/3) Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 383,19 poin atau 1,14 persen menjadi 34.029,69. S&P 500 (.SPX) naik 54,27 poin atau 1,33 persen menjadi 4.146,22; dan Nasdaq Composite (.IXIC) menambahkan 236,94 poin atau 1,99 persen menjadi 12.166,27.

Lebih lanjut, ketiga indeks saham utama AS melonjak lebih dari 1 persen, dengan megacaps sensitif suku bunga termasuk Apple Inc (AAPL.O) , Microsoft Corp (MSFT.O) dan Amazon.com (AMZN.O) memberikan kekuatan paling atas dan mendorong Nasdaq yang padat teknologi naik hampir 2 persen.

Spesiais Investasi di JPMorgan Private Bank,David Carter menjelaskan, naiknua saham di pasar menyusul data inflasi yang lebih rendah.

"Bersama dengan data CPI kemarin yang diredam, PPI juga menunjukkan beberapa perlambatan inflasi yang bisa berarti pengetatan Fed segera diakhiri," kata Carter.

Adapun pasar keuangan memproyeksi, The Fed bakal menekan tombol jeda dan membiarkan tingkat target dana Fed berdiri di kisaran 4,75 persen hingga 5,00 persen.

Fokus investor sekarang juga bergeser ke musim pendapatan kuartal pertama, yang melonjak ketika trio bank besar, Citigroup (CN) , JPMorgan Chase & Co (JPM.N) , Wells Fargo & Co (WFC.N) melaporkan pendapatan di kuartal pertama.

"Penghasilan bank besok dapat memberikan wawasan tentang kekuatan bank regional dan aktivitas pinjaman di bank. Akan menarik untuk melihat apa yang bank katakan besok tentang pertumbuhan ekonomi di masa depan," pungkasnya.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »