Jakarta, CNN Indonesia —
Tim pemenangan nasional pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) buka suara, terkait tuduhan yang menyebut nelayan di Parepare yang curhat dan memeluk Anies sebagai rekayasa atau settingan.
Kapten Timnas AMIN, Syaugi Alaydrus, mengatakan pelukan itu terjadi tanpa ada pengaturan apa pun.
“Jadi selama ini, Pak Anies itu bukan orang yang mengatur-ngatur, rekayasa, jauh dari itu beliau itu. Jadi, itu natural,” ujar Syaugi di Markas Timnas AMIN, Jakarta Pusat, Kamis (8/2).
Dia lalu berkata, “Oh datang keliatan sesuatu, oh ada orang yang mau peluk Pak Anies selalu welcome (terbuka). “
Syaugi mengungkapkan bahwa Anies selalu berpikir positif dan menganggap semua orang baik. Capres tersebut, lanjut dia, melayani semua orang dan tak ingin menjelek-jelekkan yang lain.
Di media sosial video berisi nelayan menyalami dan curhat ke Anies beredar luas.
Dalam rekaman itu tampak sang nelayan bercerita sembari menangis. Dia bahkan sempat berlutut, melepas topi khas nelayan, lalu bergegas memeluk Anies.
Video tersebut tuai sorotan karena nelayan bernama Sappe itu rupanya calon anggota legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
PKS merupakan salah satu partai pendukung Anies-Imin di Pilpres 2024.
Dari rekaman tersebut, Sappe tampak curhat ke Anies di atas panggung sembari menangis mengadukan kesulitan dia.
“Saya atas nama Sappe mewakili seluruh lapisan masyarakat khususnya Sulawesi Selatan, masyarakat nelayan yang selama ini, di mana kami susah mendapatkan bahan pangan Pak, di mana kami sulit mendapatkan Pak,” kata Sappe.
“Begitu juga dengan saudara-saudara kami para petani sudah sulit, mahal lagi Pak. Kami tidak butuh makan gratis, kami tidak butuh susu gratis Pak, yang kami butuhkan kesetaraan,” imbuh dia.
Di waktu terpisah, Sappe juga membantah curhatan itu sebagai rekayasa. Dia mengaku terharu dan bangga bisa berhadapan langsung dengan Anies.
Sappe juga mengatakan masyarakat nelayan di Parepare berharap Anies menjadi Presiden.
“Soal saya menangis, itu tidak dibuat-buat, gimmick atau sandiwara, karena saya merasa haru dan bangga bisa berhadapan langsung oleh calon presiden yang akan membawa,” ungkap dia.
(isa/dna)
[Gambas:Video CNN]
Recent Posts
- Your Stories: Travelosophers’ Gareth Harding looks back at his career in travel
- Bambang Susantono Minta Pembangunan IKN Lebih Sensitif Lingkungan
- TROO Hospitality announces arrival in Central London with iconic Corus Hyde Park hotel
- AI-generated child abuse images increasing at ‘chilling’ rate – as watchdog warns it is now becoming hard to spot | Science & Tech News
- Agent Diary: Isn’t it time travel was regulated with a proper qualification?
Recent Comments