TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan pendistribusian daging kerbau impor tahun ini tak lagi melalui satu pintu melainkan bekerja sama dengan 11 distributor. Selain itu, Bulog juga akan menyalurkan pasokan daging kerbau impor secara mandiri.
“Ada yang dari Bulog langsung ke ritel, ada yang lewat distributor. Kami kerja sama dengan 11 distributor,” ujarnya saat ditemui di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Rabu, 12 April 2023.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Perum Bulog kembali mengimpor daging kerbau beku asal India dengan volume sebesar 18.000 ton.
Dia berujar sebetulnya ada lebih dari 100 perusahaan yang mengajukan untuk menjadi distributor daging kerbau ini kepada Bulog Setelah melakukan tahapan seleksi, menurutnya, hanya ada 11 perusahaan yang memiliki downline dan memenuhi persyaratan sebagai distributor. Namun, Buwas tidak mengungkapkan nama-nama perusahaan tersebut.
Melansir dari Majalah Tempo, selama ini Perum Bulog telah menyerahkan kewenangan distribusi kepada perusahaan milik Ketua Kadin DKI Jakarta Diana Dewi, PT Suri Nusantara Jaya dan sejumlah perusahaan afiliasinya. Diduga, monopoli distribusi ini menambah biaya ekonomi dan merugikan konsumen.
Lewat penunjukan tersebut, PT Suri Nusantara Jaya meraup untung besar dengan membeli daging kerbau dari Bulog Rp 70.000 per kilogram, lalu menjualnya ke pengecer dan distributor lain Rp 84.000 sampai Rp 85.000 per kilogram. Harga ini jauh di atas harga acuan Rp 80.000 per kilogram.
Pemberian hak menjadi distributor tunggal melanggar Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Sementara itu, tahun ini Bulog berencana menjual daging kerbau beku impor di ritel modern dan pasar tradisional dengan harga Rp 85.000 sampai 90.000 per kilogram. Untuk memastikan tak ada kenaikan harga, tuturnya, Bulog bakal mencantumkan harga di setiap kemasan daging kerbau ini.
Bulog juga menggandeng Satgas Pangan Polri dan koordinator pasar di seluruh Indonesia untuk mengawasi proses jual beli daging kerbau impor tersebut. Buwas pun berencana membatasi pembelian daging kerbau ini maksimal 2 kilogram.
Saat monitoring pembongkaran daging kerbau beku impor di New Priok Container Terminal One (NPCTI), Buwas juga memperingatkan agar pasokan yang datang tidak dimanfaatkan oleh pelaku industri. Ia menuturkan pasokan ini ditujukan khusus untuk memenuhi kebutuhan konsumen menjelang Lebaran Idul Fitri 2023.
“Jadi enggak ada nanti ini dipermainkan untuk industri. Ini 18.000 ton datang untuk kepentingan pasar Lebaran supaya kebutuhan daging tercukupi,” tuturnya.
RIANI SANUSI PUTRI | MAJALAH TEMPO
Pilihan Editor: 18.000 Ton Daging Kerbau Impor Asal India Tiba, Bos Bulog: Jangan Sampai Lari ke Industri
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Recent Comments