kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Sungadi (25 tahun), warga Desa Sono, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mengalami obesitas: Dengan tinggi badan 149 cm, berat badannya mencapai 165 kg.
Sungadi terlahir normal dengan berat badan 5 kg kurang 2 ons. Sejak umur 3 tahun, ia sudah doyan makan, sampai sekarang.
“Sehari bisa makan sampai 8 kali hingga berat badannya terus bertambah, tidak turun-turun padahal sudah sering dibuat jalan-jalan,” ujar ayah Sungadi, Suwarno, Sabtu (25/5).
Kaki Kiri Bisul & Bernanah
Camat Mondokan, Agus Indarto, mengatakan kaki kiri Sungadi bisul dan bernanah. Sungadi pun dirawat jalan oleh petugas puskesmas setempat.
“Kalau itu memang sejak dulu. Obesitas itu kan kalau pas sakit kita bawa ke puskesmas,” ujar Agus dihubungi kumparan, Sabtu (25/5).
Menurut Agus, Sungadi tidak mau ke rumah sakit karena takut ambulans serta takut jarum suntik.
“Orang tua Sungadi masuk keluarga miskin, sehingga biaya pengobatannya dibantu puskesmas,” ujar Agus.
Sehari-hari, aktivitas Sungadi adalah bermain di sekitaran rumahnya. “Biasanya saya juga ketemu dia, dia minta uang Rp 5.000,” katanya.
Recent Posts
- Agent Diary: We’re only a week into peaks, if it hasn’t happened for you yet, it will!
- 4 Polisi Polres Jakpus dan Polsek Kemayoran Didemosi 5-8 Tahun Imbas Kasus DWP
- Opening of Ramada Plaza by Wyndham hotel in Jammu, J&K
- Crystal unveils collection of sailings for 35th anniversary
- How to Keep Guests and Hotel Teams Happy
Recent Comments