Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X) meminta warganya tak mengonsumsi daging hewan ternak yang terinfeksi maupun dicurigai terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Kalau mati jangan dimakan,” kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (17/5).
Sebagai informasi, di DIY sejauh ini telah ditemukan dua kasus PMK pada hewan ternak. Yakni, seekor sapi dan domba milik peternak di Pandowan, Galur, Kulon Progo.
Domba tersebut dilaporkan sudah mati. Sementara ditemukan pula tujuh domba lain berstatus suspek atau dicurigai terinfeksi PMK.
Sultan HB X mengklaim telah menginstruksikan jajarannya termasuk di level kabupaten/kota untuk segera melokalisasi hewan ternak terpapar PMK. Selain itu, sambungnya, dilakukan pula disinfeksi pada kandang hewan ternak.
“Kita sudah minta bagaimana bisa melokalisir,” ucapnya.
Demi mengantisipasi penyebaran PMK lebih luas lagi, pihaknya bersama kepolisian atau instansi vertikal terkait dan jajaran kabupaten/kota akan terus mengawasi lalu lintas pengiriman hewan ternak. Sekalipun ini, baginya, bukan perkara mudah.
Kendaraan pengangkut hewan ternak dari daerah merah atau hitam penyebaran PMK bakal langsung diminta putar balik oleh petugas pos pengecekan. Sedangkan mereka yang tiba dari daerah hijau tetap akan menjalani pemeriksaan.
“Jadi bagaimana yang penting membatasi kalau yang (sapi) lokal bisa yang lokal saja. Nggak usah dari luar (daerah) punya risiko, gitu. Tapi masalahnya orang tak semudah yang seperti kita katakan,” kata Sultan HB X.
(kum/kid)
[Gambas:Video CNN]
Recent Posts
- Tampil Tanpa Yovie, Kahitna: Cuma Tuhan dan Presiden yang Bisa Memisahkan Kita
- New reality TV show to be filmed on Virgin Voyages ship
- Gunung Marapi Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik 800 Meter
- Amadeus & UN Tourism Report Reveals Continued Growth in Travel to the Americas
- Why is the government betting big on a technology that promises much, but has so far delivered little? | Science, Climate & Tech News
Recent Comments