Sosok KH Juhadi Muhammad, Ketua PWNU Jabar, Kiai Sekaligus Pebisnis Sukses Asal Indramayu



Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU – KH Juhadi Muhammad merupakan salah satu sosok pemuka agama yang berasal dari Kabupaten Indramayu.

Putra dari tokoh ulama di Karanganyar, Pasekan, yaitu KH Muhammad dan ibu Nyai Hj Rokilah tersebut diketahui lahir pada 14 Januari 1968.

Sejak kecil, ia telah dididik dalam lingkungan keluarga yang taat beragama dan kesehariannya diisi dengan pendidikan keagamaan di keluarga serta lingkungannya.

Namanya pun tak asing dikenal masyarakat Indramayu bahkan Jawa Barat.

Baca juga: Wawancara Khusus Bersama Ketua PWNU Jabar, KH Juhadi Muhammad Soal Politik Tahun 2024

KH Juhadi Muhammad sekarang ini menjabat sebagai Ketua PWNU Jawa Barat pasca-terpilih dalam Konferensi Wilayah XVIII NU Jabar, 30-31 Oktober 2021 lalu.

Selain dikenal sebagai ulama, KH Juhadi Muhammad diketahui juga merupakan pengusaha yang sukses.

Sembari berdakwah, ia juga merintis usaha di bidang perikanan. KH Juhadi Muhammad juga merupakan seorang bakul udang besar yang ada di Indramayu.

Tribuncirebon.com mencoba mengunjungi Yayasan Al Hidayah milik KH Juhadi Muhammad di Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Minggu (29/1/2023).

Di dalam Yayasan Al Hidayah itu menjadi pusat keagamaan dan pendidikan. Selain Pondok Pesantren Hidayatuttholibiin, di sana juga berdiri beberapa lembaga pendidikan di mulai dari tingkat TK, MD, MI, SMP, SMA & SMK NU.

Salah seorang pengurus Pondok Pesantren Hidayatuttholibiin, Alif Yuafi mengatakan, sosok KH Juhadi Muhammad memang merupakan seorang pekerja keras.

“Beliau itu pekerja keras, selain jadi Kiai, beliau juga seorang pengusaha. Jadi bukan hanya mengajar ngaji saja, tapi dia juga seorang pembisnis,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Diceritakan Alif Yuafi, dalam perjalanannya, KH Juhadi Muhammad setelah lulus SD dikirim oleh orang tuanya untuk mondok di Pesantren babakan Ciwaringin Cirebon pada 1982-1985.

Setelah itu, ia melanjutkan ke Pesantren Lirboyo, Kediri selama tiga tahun dan lulus pada 1988.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »