JawaPos.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan, hingga semester I, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatatkan surplus Rp 73,6 triliun. Angka ini setara 0,39 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Surplus yang dicapai APBN pada paruh pertama tahun ini membuat kas negara sedikit menjauh dari kondisi defisit. “Target defisit APBN tahun ini sudah diturunkan dari 4,85 persen dari PDB ke 4,5 persen PDB,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat RI di Jakarta, Jumat (1/7).
Demikian pula dengan target nilai defisit keseluruhan tahun 2022 yang diturunkan dari Rp 868 triliun menjadi Rp 840,2 triliun. Ani, sapaan Sri Mulyani, mengungkapkan penurunan target tersebut menggambarkan defisit APBN bisa lebih rendah guna merespons kondisi yang sedang sangat volatile di sektor keuangan saat ini.
Dengan adanya surplus tersebut, realisasi pembiayaan anggaran hingga semester I 2022 mencapai Rp 153,5 triliun. Angka ini turun 63,5 persen dari semester I 2021 dan merupakan 18,3 persen dari target Rp 840,2 triliun.
Secara rinci, pembiayaan anggaran terdiri dari pembiayaan utang senilai Rp 191,9 triliun, pembiayaan investasi minus Rp 40,4 triliun, pemberian pinjaman Rp 1,6 triliun, dan pembiayaan lainnya Rp 500 miliar. “Pembiayaan anggaran kami coba untuk dijaga lebih rendah karena cost of fund lebih tinggi dan pasar menjadi lebih volatile sehingga kami menerbitkan utang jauh lebih rendah,” ungkapnya, dikutip dari Antara.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebutkan masih terdapat pula sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) senilai Rp 227,1 triliun pada semester I 2022. Sementar itu, keseimbangan primer tercatat Rp 259,7 triliun.
Recent Comments