JawaPos.com – Presiden Joko Widodo kemarin (21/11) menghadiri musyawarah nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (munas Hipmi) yang digelar di Surakarta. Pada kesempatan itu, Jokowi mengingatkan tentang posisi Indonesia yang sedang eksis di dunia internasional. Terutama setelah KTT G20 dan memegang keketuaan ASEAN pada 2023.
Jokowi mengatakan, kondisi itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Jokowi yakin kondisi perekonomian Indonesia lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara G20. Saat penyelenggaraan KTT G20 lalu, ekonomi Indonesia pada kuartal III 2022 berada di angka 5,72 persen. Di sisi lain, inflasi masih dapat dikendalikan. Itu salah satu indikator kepercayaan dunia global terhadap Indonesia. ”Kalau sudah muncul trust, muncul kepercayaan, apa yang akan terjadi? Sama seperti kalau kita pengusaha, punya perusahaan, punya produk, kalau dipercaya, jual barangnya itu mudah,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan, target investasi terus naik. Jika pada 2021 target investasinya Rp 900 triliun, tahun ini Rp 1.200 triliun. ”Dari Januari sampai September mencapai 74,4 persen. Atau Rp 892,4 triliun antara PMDN (penanaman modal dalam negeri) kita,” katanya.
Bahlil juga menyatakan, investasi di luar Jawa sudah lebih besar daripada di Jawa. Investasi itu menciptakan lapangan pekerjaan untuk 965 ribu orang. ”Sejak 2020 kuartal III sampai 2022 kuartal III, investasi di luar Jawa sudah lebih besar. Jadi, gagasan untuk pemerataan pertumbuhan itu dapat kita lakukan,” tutur kader Hipmi tersebut.
Bahlil juga melaporkan negara-negara yang turut berinvestasi ke Indonesia. Pertama adalah Singapura. Pada 2019 hingga tahun lalu, Negeri Singa itu selalu menjadi investor terbesar. Tahun lalu nilai investasi Singapura di Indonesia adalah USD 900 juta. Negara lainnya adalah Hongkong, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang. ”Tidak pernah dalam sejarah, empat tahun terakhir Amerika ini masuk empat besar (investor asing, Red), tapi sekarang sudah mau,” tuturnya.
Recent Comments