Sapi102 Peternak Pangalengan Mati Akibat PMK, Dedi Mulyadi Minta Kementan Ganti 2 Ekor Per Peternak



TRIBUNJABAR.ID –  Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meminta pemerintah segera mengganti sapi perah yang mati milik Anggota KPBS Pangalengan akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Hal itu disampaikan Kang Dedi Mulyadi saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke KPBS Pangalengan terkait wabah PMK, Rabu (28/9/2022).

Dalam pertemuan tersebut Ketua KPBS Pangalengan Aun Gunawan mengatakan wabah PMK menjadi bencana bagi anggota koperasi. Sebab mereka menggantungkan hidup dari hasil sapi perah setiap harinya.

“Sapi perah ini berbeda dengan sapi potong. Sapi perah menghasilkan uang setiap hari, sementara sapi potong ada waktunya untuk diambil dagingnya,” ujar Aun.

Baca juga: Dedi Mulyadi Robohkan Rumah Janda di Purwakarta Sebelum Memimpin Rapat di Gedung DPR RI

Akibat wabah tersebut ada 102 anggota koperasi yang kehilangan mata pencahariannya akibat sapi mereka mati. Pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin agar anggota yang kehilangan sapinya bisa tetap bertahan dengan bantuan berupa sembako.

Sementara itu Kang Dedi menilai PMK adalah sebuah bencana terutama bagi peternak skala kecil. Seperti halnya peternak sapi perah yang setiap hari menggantungkan hidup dari susu untuk dijual ke koperasi.

“Mereka yang hanya punya satu atau dua ekor jangankan sapi perah, sapi pedaging juga repot karena itu modal hidup mereka. PMK ini musibah luar biasa untuk rakyat kecil,” ujar Kang Dedi.

“Saya harapkan Kementan sudah deh kasih sapi baru jangan ganti Rp 10 juta karena tidak ada artinya. Itu bisa kan patungan dananya dari pusat, provinsi dan daerah,” lanjut Dedi.

Baca juga: Masalah yang Dihadapi Tak Halangi Kang Dedi Mulyadi Terus Bekerja untuk Rakyat Kecil

Dedi berharap anggaran yang ada bisa dialokasikan untuk membantu masyarakat yang kini tengah kesulitan akibat wabah PMK. Jangan sampai mereka masuk ke jurang kemiskinan baru dengan meminjam uang pada pihak tak bertanggung jawab.

“Kasihan mereka pendapatan dari peras susu setiap hari sekarang hilang. Jangan sampai mereka terjerat bank emok (rentenir) yang bunganya berlipat,” ucapnya.

Ia berharap setiap kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke daerah bisa bermanfaat. Sehingga usulan untuk mengganti sapi perah yang mati diharapkan bisa direalisasikan maksimal pada semester awal tahun 2023.

“Saya minta Kementan, dinas provinsi, dinas kabupaten bisa segera mengganti sapi peternak yang mati. Minimal satu keluarga mendapatkan ganti dua ekor sapi perah,” ucap Kang Dedi.

Jika dikalkulasikan jumlah sapi yang diharapkan bisa segera diganti oleh Kemntan berjumlah 204 ekor untuk 102 keluarga yang terdampak. Nilainya mencapai Rp 5,1 miliar.

Kang Dedi Mulyadi menyebut ada solusi agar hal tersebut bisa segera terealisasi. Caranya adalah dengan memberikan bantuan rutin yang dialokasikan untuk kelompok peternak lama dan bukan yang baru.

“Alokasikan anggaran hewan ternak sekarang fokus pada peternak lama, jangan ke kelompok peternak baru. Karena peternak baru belum tentu bisa berhasil mengelola, berbeda dengan kelompok lama yang sudah ada hasilnya,” kata Kang Dedi Mulyadi.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »