TEMPO.CO, Jakarta – Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpotensi melemah pada perdagangan hari ini. Perkiraan itu karena melihat IHSG akhir pekan yang lalu melemah, namun masih dalam konsolidasi di 6.600-6.750.
“Jika pelemahan berlanjut dan menembus 6.600, maka support area kuat berikutnya di 6.500-6.350,” kata analis Samuel Sekuritas M Alfatih dalam keterangan tertulis pada Senin, 18 Juli 2022.
Dalam analisisnya, ia menyoroti pergerakan beberapa saham. Berikut analisis selengkapnya.
Saham AKRA yang pada penutupan akhir pekan lalu di level 1.015 tercatat kembali melemah setelah awal pekan gagal tembus trendline pola downchannel. “Kemungkinan pelemahan mendekati 975, lalu 935. Batas perubahan trend saat ini di 1.040,” kata Alfatih.
Saham BBYB, yang akhir pekan lalu di 1.295 kembali menguat setelah sebelumnya tertahan di support 1.190. Alfatih melihat saham tersebut berada pada pola downchannel sejak Maret 2022 break out dan terbentuk bullish pullback saat tertahan di support 1.190.
Ia memperkirakan saham BBYB akan menguat ke target teoritis di 1.450-1.500, dengan supply area sebelumnya di 1.355. “Batas risiko 1.250. Demand area di 1.210-1.140,” tutur Alfatih.
Berikutnya, saham FILM yang terkoreksi pada akhir pekan lalu di 2.370 dan terjadi rebound intraday dari support 2.310 dalam pola upchannel. Alfatih memperkirakan saham tersebut baiak naik ke 2.480 lalu 2.600 dengan batas risiko 2.300 dan area demand 2.175-2.025.
Lalu ada saham PNLF yang selama pekan lalu tertekan dan berada di level 396 di akhir perdagangan Jumat lalu. Dengan begitu, pola saham ini sejak Juni 2022 diperkirakan menjadi pola head and shoulders yang bearish, jika tembus 378.
Alfatih menyebutkan saham ini dalam kondisi konsolidasi dengan tekanan jual. “Jika pola bearish ini terkonfirmasi, maka target teoritis di 367-334. Batas kritikal perubahan arah trend jika kembali naik di atas 410,” ucapnya.
Recent Comments