Sambut Penolakan Penggusuran Mega Proyek Pulau Rempang, Menteri Bahlil Tawarkan Hal Ini


TEMPO.CO, BATAM – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyambut warga tempatan melayu Pulau Rempang, Kota Batam yang menolak direlokasi saat kunjungan kerjanya ke Batam, Minggu 13 Agustus 2023. Bahlil akan mencarikan solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan yang disampaikan warga atas relokasi dari Mega Proyek Pulau Rempang Eco-City. 

“Saya ingin menyampaikan bahwa saya juga sebagai menteri, bukan lahir dari kota, saya orang kampung,” kata Bahlil kepada warga yang datang menolak relokasi saat kunjungan kerjanya di Rempang Kota Batam. 

Bahlil juga menyampaikan, akan mencarikan solusi terbaik terkait tuntutan warga tersebut. “Rumah saya dusun kecil, ibu saya juga pembantu rumah tangga, ayah saya buruh bangunan, saya mengerti perasaan ibuk semua,” kata Bahlil yang terlihat di dampingi oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Walikota Batam Muhammad Rudi. 

Bahlil kemudian meminta tiga orang perwakilan warga yang menolak relokasi untuk mediasi bersama dirinya di kantor Camat Galang Kota Batam. “Jadi saya minta tiga orang lain untuk bicara di dalam (kantor Camat Sembulang). Saya tidak tega punya saudara disini berpanas-panas, saya akan selesaikan dengan perwakilan bapak ibu semua,” kata Bahlil. 

Ia menegaskan tidak akan menzalimi warga Rempang Kota Batam. Namun ia berharap warga juga mengerti dengan tujuan negara saat ini. “Saya akan selesaikan dengan perwakilan bapak ibuk semua, percayakan kepada kami, saya tidak mungkin zalim kepada ibu semua, saya cari jalan terbaik, saya mengerti betul apa yang menjadi aspirasi masyarakat, tetapi mohon mengerti apa tujuan negara,” kata Bahlil. 

Setelah menyampaikan hal tersebut, tiga orang warga bertemu langsung dengan Bahlil di dalam Kantor Camat Galang. Pertemuan mereka berlangsung sekitar 30 menit.

Usai pertemuan, Syamsuddin salah seorang warga yang ikut bertemu Menteri mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan aspirasi warga untuk tetep tidak direlokasi atau digusur. “Kami sudah sampaikan itu, kami bilang kalau kita tidak menolak pembangunan ini, tetapi ita menolak digusur,” kata Syamsudin. 

Iklan

Ia menceritakan Menteri Bahlil akan membawa aspirasi warga ini ke rapat nasional di Jakarta. “Pak Menteri bilang, ini akan dipertimbangkan kembali, pokoknya kampung tua kami jangan diusik, kalau bisa dibuat molek,” katanya kepada warga yang menunggu hasil mediasi di luar kantor camat.

Usai mediasi Bahlil meninjau peta pembangunan Pulau Rempang yang sudah dipajang di luar Kantor Camat. Bahlil mendapatkan penjelasan rencana pembangunan Rempang tersebut dari Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Bidang Investasi BP Batam, Sudirman Saad. “Ya bagus, semuanya lanjutkan,” kata Bahlil. 

Bahlil juga merespon penjelasan Sudirman Saad yang mengatakan di kawasan Kantor Camat Sembulang akan dibangun pelabuhan terminal khusus dan pelabuhan umum. “Jadi ini yang kampung tua?, ini akan jadi perusahaan (kaca) terbesar kedua setelah China ya,” kata Bahlil. 

Saat diminta wawancara oleh awak media Bahlil enggan berkomentar. “Nanti saja wawancaranya ya, kita jadwalnya kunjungan,” katanya. Setelah itu Bahlil berkunjung ke lokasi titik relokasi yang terdapat di kawasan lain. Usai meninjau titik relokasi Bahlil juga tidak mau berkomentar. “Nanti kita wawancara setelah rapat di Kota Batam,” katanya. 

YOGI EKA SAHPUTRA





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »