PD Salimah Kabupaten Wonosobo menggelar seminar keluarga.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –Pimpinan Daerah Persaudaraan Muslimah (PD Salimah) Kabupaten Wonosobo menggelar Seminar Keluarga di Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Wonosobo. Kegiatan ini merupakan program kerja unggulan Departemen Pendidikan dan Pelatihan PD Salimah Kabupaten Wonosobo.
Seminar dengan tema “Wonderful Couple till Jannah” ini berangkat dari sebuah keprihatinan atas tingginya kasus perceraian di Wonosobo.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Wonosobo, Dyah Retno Sulistyowati mengatakan permasalahan dalam keluarga rentan menjadi persoalan serius. Maka perlu bekal persiapan untuk mewujudkan keluarga bahagia. Antara lain melakukan perencanaan dan persiapan secara matang, usia sudah matang atau dewasa.
“Kemudian memahami esensi perkawinan sedini mungkin dan bekali diri dengan ilmu pengetahuan. Selain itu, juga mampu menjalin komunikasi yang efektif guna membangun hubungan yang harmonis, “ujar Dyah Retno Sulistyowati yang juga Ketua TP PKK Kabupaten Wonosobo ketika memberikan sambutan seminar keluarga Wonderful Couple Till Jannah yang digelar PD Salimah Wonosobo di aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), dalam siaran persnya, Selasa (24/5/2022).
Lanjut dia, berdasar data 2021, perkawinan di bawah 19 tahun didominasi perempuan sebanyak 435 orang dan laki-laki 44 orang. Adapun rata-rata lama sekolah perempuan sebanyak 6,62 orang dan laki-laki 7,03 orang. Kekerasan terhadap anak perempuan 25 orang dan laki-laki 4 orang, serta angka perceraian sebanyak 2373 orang. Tingginya tingkat perceraian di Wonosobo salah satunya disebabkan banyaknya pernikahan di bawah umur dan KDRT
Sementara itu, Ketua PD Salimah Kabupaten Wonosobo Noviana mengatakan, Salimah memiliki visi menjadi organisasi masyarakat perempuan dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan, anak, dan keluarga Indonesia dengan 7 program unggulannya.
Penulis dan konselor keluarga yang menjadi narasumber acara, Cahyadi Takariawan menyampaikan komunikasi yang efektif antara suami istri dan mengubah konflik menjadi cinta. Ciri keluarga yang kuat tergantung dari apa yang dicari. Apabila hanya fokus pada kekurangan maka yang akan muncul adalah kekurangan dari pasangan. Solusinya harus berdamai dengan kekurangan pasangan dan memunculkan kelebihannya.
Sedangkan pembicara kedua Ida Nur Laila mengungkapkan tentang memahami dunia pasangan dan meraih surga bersama. Ada tiga pengelolaan perbedaan pasangan. Yaitu perbedaan personal, perbedaan jenis kelamin dan perbedaan karena faktor keluarga dari pihak suami atau isteri.
Seminar ini berlangsung kurang lebih 4 jam dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 12.00 WIB yang dihadiri oleh 250 peserta yang sangat antusias, ditandai para peserta yang selalu ingin bertanya. Acara dilanjutkan dengan launching program Salimah yaitu Salsa ,Sister dan Serasi.
Recent Comments