Pemerintah Rusia melobi kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) agar tidak menyerang pangkalan militernya di Suriah. HTS merupakan kelompok yang menumbangkan rezim Bashar al-Assad.
Rusia dikenal sebagai sekutu dekat Assad. Ada dua pangkalan militer Negeri Beruang Merah di Suriah.
Kedekatan Rusia dengan Assad bahkan nampak jelas ketika Assad tumbang. Dengan alasan kemanusiaan, mereka menampung Assad dan keluarga usai kekuasaannya jatuh.
Saat berbicara dengan sejumlah jurnalis, Wamenlu Rusia Mikhail Bogdanov menyebut komunikasi dengan komite politik HTS berlangsung konstruktif.
“Kami berharap kelompok itu memenuhi janjinya menjaga dari semua ekses, menjaga ketertiban dan memastikan keamanan semua diplomat dan warga asing,” ucap Bogdanov seperti dikutip dari Reuters.
Dia kemudian menambahkan, alasan Rusia agar dua pangkalannya di Tartous dan Khmeimim harus tetap dijaga agar bisa menanggulangi potensi ancaman teroris.
“Mereka berada di sana atas permintaan Suriah dengan tujuan memerangi teroris dari ISIS. Saya bertindak berdasarkan gagasan bahwa semua orang setuju bahwa perang melawan terorisme, dan apa yang tersisa dari ISIS, belum berakhir,” kata Bogdanov.
“Untuk mempertahankan perjuangan memerlukan upaya kolektif dan dalam hubungan ini, kehadiran kami dan pangkalan Khmeimim memainkan peran penting dalam konteks perjuangan menyeluruh melawan terorisme internasional,” pungkas dia.
Recent Posts
- Albania to ban TikTok for a year as PM Edi Rama claims app inciting violence and bullying | World News
- Bareskrim Tangkap Gembong Narkotika Indonesia di Thailand
- Azamara Cruises unveils winter 2026/2027 itineraries
- Sritex Pailit, Wamenaker Pastikan Hak Buruh Korban PHK Terpenuhi
- Kemenekraf Kelompokkan Program Unggulan Tahun 2025 dalam Empat Klaster
Recent Comments