TEMPO.CO, Jakarta – Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) baru saja menandatangani Indonesia–United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IUAE–CEPA pada 1 Juli 2022.
Penandatanganan IUAE–CEPA dilakukan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Ekonomi Uni Emirat Arab (UEA) Abdulla bin Touq Al Marri bersamaan dengan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Zulkifli mengatakan kesepakatn ini ditandatangani hanya berselang 9 bulan sejak diluncurkan oleh menteri perdagangan kedua negara setalah perundingan dalam waktu kurang dari satu tahun. Ia mengatakan penandatanganan IUAE–CEPA ini akan meningkatkan volume ekspor Indonesia ke kawasan Teluk dan Timur Tengah.
“Kita harap bersama ketika IUAE–CEPA ini diimplementasikan, peningkatan kinerja sektor perdagangan dan investasi yang didorong melalui IUAE–CEPA dapat semakin mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 serta meningkatkan daya saing Indonesia,” kata Zulhas dalam keterangan resmi, Jumat, 1 Juli 2022.
Lalu bagaimana tren perdagangan Indonesia dan Uni Emirat Arab selama ini?
Menurut Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia–UEA pada 2021 mencapai US$ 4 miliar atau meningkat 37,88 persen dibandingkan 2020 yang sebesar US$ 2,9 miliar. Meskipun sempat turun pada 2019– 2020, di tengah pandemi Covid-19 ini, nilai perdagangan bilateral kembali naik signifikan.
Pada 2021, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar US$ 1,9 miliar atau meningkat 52,15 persen dibandingkan ekspor tahun 2020 yang sebesar US$ 1,2 miliar. Tren kenaikan ekspor Indonesia ke UEA selama 2017—2021 adalah 1,44 persen.
Sementara itu, kenaikan total perdagangan pada periode yang sama sebesar 0,44 persen. Komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA yaitu barang perhiasan dan bagiannya, minyak sawit dan turunannya, kendaraan bermotor, apparatus (peralatan) elektronik untuk telepon seluler, dan apparatus penerimaan untuk televisi.
Recent Comments