SEJAK Piala Dunia mulai digelar pada 1934, baru Italia dan Brasil yang mampu menjadi juara dua kali secara beruntun. Italia melakukannya pada 1934 dan 1938 dan Brasil pada 1958 dan 1962.
Setelah itu, tidak ada negara yang mampu menyamai pencapaian Italia dan Brasil. Sejak Brasil juara pada 1962, tidak ada lagi juara yang mampu mempertahankan gelar yang mereka raih di edisi Piala Dunia sebelumnya.
Pada Piala Dunia 2022 Qatar, Prancis akan tampil dengan predikat juara bertahan. Namun, Les Bleus bertekad menghindari kutukan juara bertahan Piala Dunia saat performa tim diragukan jelang berlaga di Qatar 2022.
Prancis memang tampil mengecewakan selama beberapa bulan terakhir karena hanya memenangkan satu dari enam pertandingan terakhir mereka. Skuad asuhan Didier Deschamps berakhir di urutan ketiga di Liga A Grup 1 UEFA Nations League setelah kalah dari Denmark dan Kroasia dan seri dengan Austria.
Mungkin yang paling mengkhawatirkan adalah mereka dikalahkan Denmark dua kali, calon lawan mereka di fase grup di Piala Dunia Qatar. Prancis juga tergabung dengan Australia dan Tunisia di Grup D.
“Kami adalah juara bertahan dunia. Ketika Anda berada di puncak, sulit untuk melakukan yang lebih baik,. Sangat normal bagi sebuah tim untuk sedikit kurang berhasil, tetapi Prancis tetap menjadi kekuatan yang sangat kompetitif dan berada di antara tim-tim top di Eropa dan dunia,” kata Deschamps.
Prancis pernah merasakan kutukan sebagai juara Piala Dunia setelah memenangkan turnamen 1998 ketika menjadi tuan rumah. Pada laga final, mereka mengalahkan Brasil 3-0 lewat dua gol Zinedine Zidane dan Emmanuel Petit. Namun, Prancis gagal mengulang penampilan impresifnya di Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea.
Berstatus sebagai juara bertahan, Prancis yang saat itu dilatih oleh Roger Lemere harus kandas di babak penyisihan grup. Dari tiga pertandingan, Les Bleus hanya meraih satu poin saat bermain imbang tanpa gol melawan Uruguay dan kalah 0-2 dari Denmark dan 0-1 dari Senegal. (OL-15)
Recent Comments