Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster bersikap santai merespons ribuan simpatisan protes nama PAC Tabanan I Nyoman Mulyadi dicoret dari bacaleg DPRD Bali 2024 oleh PDIP.
Simpatisan menggeruduk Kantor DPD PDI Bali di Banteng Baru, Kota Denpasar, Rabu (16/8). Menurut Koster, adalah hal yang biasa kader memprotes saat pencalegan.
"Ramai biasa," katanya kepada wartawan, Jumat (18/8).
Koster juga memastikan nama Mulyadi dicoret dari bacaleg DPRD Bali 2024. Pertimbangannya adalah jumlah kursi di dewan terbatas.
Sementara itu, kader yang diusulkan memiliki kompetensi yang terbaik. Koster meminta seluruh kader dan simpatisan mengikuti keputusan partai dan meminimalisir terjadinya konflik internal.
"Iya, (nama Mulyadi dicoret dari bacaleg DPRD Bali). (Pertimbangannya) enggak cukup kursinya. Yang dipilih itu yang terbaik. Laksanakan penugasan partai," katanya.
Koster mendaftarkan sebanyak 55 nama bacaleg 2024 sesuai jumlah kursi DPRD ke KPU Bali pada Mei 2023 lalu. Koster menargetkan, PDIP memperoleh 38 kursi.
Di tempat terpisah, Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan memastikan tidak ada kebocoran informasi ke pihak lain dalam proses perbaikan data bacaleg DPRD 2024.
Partai memang bisa merevisi daftar calon sementara (DCS) DPRD sampai ditetapkan menjadi daftar calon tetap (DCT) pada November 2023.
"Itu enggak ada bocor, semua itu (pendaftaran nama bacaleg 2024) berawal dari partai," katanya.
KPU Bali bakal mengumumkan nama DCS DPRD pada Sabtu (19/8)- Kamis (24/8) melalui media massa.
Sebelumnya, Koordinator aksi Dewa Putu Alit Arta menuturkan, PAC PDIP Kediri dan DPC PDIP Tabanan mengusulkan nama I Nyoman Mulyadi masuk dalam bacaleg dengan nomor urut 5.
Nama Mulyadi telah diterima oleh DPD, namun diduga dicoret dalam DCS saat pleno di tingkat DPP. Simpatisan kecewa lantaran Mulyadi memiliki suara terbesar di Kabupaten Tabanan, yakni sekitar 68.010.
"Yang kami sayangkan nama Nyoman Mulyadi ini tidak dikirim oleh DPD ke DPP,” katanya.
Recent Comments