Jakarta, CNN Indonesia —
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menonaktifkan semua pengurusnya yang menjadi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di Pilkada 2024.
Kebijakan itu berlaku di semua tingkat kepengurusan. Penonaktifan juga diberlakukan kepada pengurus-pengurus yang ikut dalam tim sukses kepala daerah.
“Bahwa seluruh pengurus Nahdlatul Ulama di semua tingkatan kepengurusan yang masuk dalam Daftar Calon Tetap kepala daerah dan tim pemenangan calon kepala daerah secara otomatis nonaktif dari kepengurusan NU,” kata Wakil Sekjen PBNU Faisal Saimima, Sabtu (12/10), melalui keterangan tertulis.
Kebijakan itu dituangkan ke dalam surat penonaktifan nomor 2500/PB.01/A.I.01.08/99/10/2024. Surat itu diterbitkan pada 7 Oktober 2024.
PBNU beralasan penonaktifan dilakukan untuk menjaga jati diri Nahdlatul Ulama sebagai Jam’iyah Diniyah Ijtima’iyah. Kebijakan itu juga merujuk pada pedoman berpolitik bagi warga NU.
“Agar seluruh warga dan pengurus Nahdlatul Ulama di semua tingkatan menjadikan ‘Sembilan Pedoman Berpolitik Warga NU’ yang diputuskan dalam Muktamar ke-28 NU Tahun 1989 di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta sebagai landasan dalam menjalankan aktivitas politik masing-masing,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menonaktifkan sejumlah pengurus yang ikut dalam Pilkada serentak 2024. Salah satunya Taj Yasin Maimoen yang maju di Pilgub Jateng.
“Bu Khofifah kita cutikan. Dia kan bukan mandataris ya. [Taj Yasin] Dia non-aktif, dia A’wan, kita cutikan. Begitu seterusnya ada beberapa,” ucap Gus Yahya itu di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (9/10).
(dhf/fra)
[Gambas:Video CNN]
Recent Posts
- Smaller businesses ‘more fearful and cautious’, Aito conference warned
- RK Janji Permudah Izin Dirikan Rumah Ibadah Semua Agama Jika Menang
- Colliers Quick Hits | From Travel Volumes to Labor Costs: 10 Trends Driving Hospitality Toward 2025
- Donald Trump watches SpaceX launch with Elon Musk, but test flight does not go as planned | US News
- Remaja Asal Bandung Jadi Korban TPPO di Saudi, Terlena Iming-iming Gaji
Recent Comments