LONDON, bisniswisata.co.id: World Travel & Tourism Council ( WTTC) atau Dewan Perjalanan & Pariwisata Dunia mengungkapkan bahwa sektor perjalanan dan pariwisata di Jepang akan memberikan dorongan signifikan bagi pemulihan ekonomi negara itu tahun depan, dengan kontribusi PDB-nya akan mendekati tingkat pra-pandemi.
Perkiraan dari Laporan Dampak Ekonomi (EIR) WTTC menunjukkan kontribusi sektor travel & tourism ini terhadap PDB Jepang dapat mencapai hampir 40 triliun pada akhir 2023, hanya 2,2% di bawah level 2019.
Data juga mengungkapkan pekerjaan akan melampaui tingkat pra-pandemi, memulihkan lebih dari 23.000 pekerjaan, mencapai lebih dari 5,8 juta pada akhir tahun.
Selama dekade berikutnya, PDB perjalanan dan pariwisata diperkirakan akan tumbuh rata-rata 2,6% per tahun, lebih dari tiga kali lipat tingkat pertumbuhan 0,7% untuk perekonomian negara secara keseluruhan, untuk mencapai lebih dari 46,7 triliun (7,8% dari total ekonomi).
Perkiraan tersebut juga mengungkapkan sektor ini diperkirakan akan menciptakan hampir 683.000 pekerjaan selama dekade berikutnya, rata-rata lebih dari 68.000 pekerjaan baru setiap tahun, untuk mencapai lebih dari 6,2 juta pekerjaan pada akhir tahun 2032.
Pada akhir tahun 2022 ini, laporan tersebut menunjukkan kontribusi sektor ini terhadap PDB diperkirakan akan tumbuh mengejutkan 60% menjadi lebih dari 36,2 triliun, sebesar 6,5% dari total PDB ekonomi.
Sementara tingkat pekerjaan di sektor ini diperkirakan tumbuh lebih lambat (1,9%), pada akhir tahun ini, lebih dari 5,6 juta akan bekerja di sektor ini.
Julia Simpson, Presiden & CEO WTTC, mengatakan setelah rasa sakit yang diderita oleh perjalanan dan pariwisata Jepang, prospek masa depan jauh lebih cerah.
“Setelah dua tahun pembatasan mobilitas, yang merusak sektor ini, ada alasan untuk optimis karena sektor ini akhirnya melihat titik terang di ujung terowongan,” kata Julia Simpson.
Namun masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Menghapus pengujian dan memfasilitasi perjalanan internasional akan semakin meningkatkan pertumbuhan sektor ini dan mempercepat pemulihan, tsmbahnya.
Sebelum pandemi, kontribusi sektor Perjalanan & Pariwisata Jepang terhadap PDB adalah 7,3% (¥40,8 triliun) pada 2019, turun menjadi hanya 3,5% (¥18,4 triliun) pada 2020, yang mewakili kerugian mengejutkan sebesar 54,8%.
Sektor ini juga mendukung 5,8 juta pekerjaan pada 2019, turun menjadi tepat di bawah 5,3 juta pada 2020, ketika pandemi menghancurkan sektor tersebut.
Laporan EIR terbaru dari badan pariwisata global juga mengungkapkan bahwa tahun 2021 merupakan awal pemulihan untuk sektor perjalanan dan pariwisata Jepang.
Tahun lalu, kontribusinya terhadap PDB naik 22,9% YoY, mencapai 22,7 triliun.Sektor ini juga melihat pemulihan lebih dari 210.000 pekerjaan perjalanan dan pariwisata, mewakili kenaikan positif 4% mencapai 5,5 juta.
Kontribusi sektor ini terhadap ekonomi dan lapangan kerja bisa lebih tinggi jika bukan karena dampak varian Omicron, yang menyebabkan pemulihan goyah di seluruh dunia, dengan banyak negara memberlakukan kembali pembatasan perjalanan yang parah.
Recent Posts
- Limitless Travel adds seven new tours for 10th anniversary year
- Libur Natal, Puncak Macet 2 KM: Polisi Terapkan One Way dan Ganjil-Genap
- Lark Hotels Forms Joint Venture With Life House, Adding More Than 50 Properties to North American Portfolio
- Remains of ‘remarkably well preserved’ baby mammoth unveiled by scientists | Science, Climate & Tech News
- 18 Polisi Peras WN Malaysia di DWP Bakal Disidang Etik Pekan Depan
Recent Comments