Panen Parsial Jadi Strategi Pembudidaya Jaga Stabilitas Harga


JawaPos.com – Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan, meningkatkan keuntungan, sekaligus menjaga harga bandeng dipasaran adalah dengan dilakukan panen secara parsial. Cara ini turut dilakukan para pembudidaya di Desa Waetuo, hasilnya dalam setahun 65,5 ton bandeng mampu diproduksi.

Berbeda dengan aktivitas panen total yang memanen keseluruhan, panen parsial dilakukan dengan menanen hanya sebagian bandeng hasil budidaya. Proses panen secara parsial dilakukan dengan menyesuaikan ukuran dan jumlah bandeng yang dibutuhkan konsumen.

“Saat usia bandeng sudah cukup, pembudidaya tidak langsung panen secara total. Tapi mereka terus membesarkan sambil menyesuaikan harga jual yang menguntungkan. Harga jual bandeng di Bone pun terbilang tinggi, rata-rata bisa mencapai Rp30.000 per kilogram,” Jelas Fatmah Penyuluh Perikanan Kabupaten Bone.

Dalam satu siklus, panen parsial bisa dilakukan sebanyak tiga kali. Bandeng yang siap dipanen telah melalui proses pembesaran minimal empat bulan atau tiap kilogram berjumlah 3-4 ekor.

Budidaya ikan bandeng kini menjadi salah satu andalan masyarakat untuk meningkatkan penghasilannya di Kabupaten Bone. Harga jual bandeng di Bone pun terbilang tinggi, rata-rata bisa mencapai Rp 30.000 per kilogram. (LPMUKP untuk JawaPos.com)

Sebelum proses panen dilakukan, bandeng diambil sampel untuk ditimbang bobotnya. Tujuannya untuk mengetahui berat rata-rata dari bandeng dalam satu kolam. Jika berat rata-rata bandeng telah memenuhi, maka proses panen parsial pun bisa dilakukan.

Selain memiliki keuntungan secara ekonomi, panen parsial juga memiliki manfaat dalam menjaga kualitas ikan yang dipanen. “Kelebihan lain dari panen parsial itu bandeng kan ditangkap dalam keadaan hidup jadi sedikit mengandung lumpur. Hal ini menyebabkan masa kesegaran ikan lebih lama dibanding ditangkap dengan cara lain,” tambah Fatmah.

Hingga kini telah ada 100 pembudidaya di Bone yang mengandalkan komoditas bandeng sebagai pendapatan utamanya. Bandeng yang dihasilkan dikirim untuk memenuhi permintaan pasar seperti rumah makan dan industri pengolahan.

Sebelumnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan Desa Waetuo sebagai Kampung Budidaya dengan komoditas ikan bandeng. Produksinya terus didorong dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Bentuk dukungan KKP salah satunya adalah dengan menyiapkan dana modal untuk meningkatkan usaha yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »