Otorita IKN Ungkap Potensi Investasi Teknologi Kota Cerdas Ibu Kota Baru


TEMPO.CO, Jakarta – Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) Mohammed Ali Berawi membeberkan potensi investasi di bidang teknologi kota cerdas dalam pembangunan ibu kota baru dalam Indonesia-China Smart City Investment and Technology Expo. Acara itu digelar Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), dan China-ASEAN Information Harbor Co., Ltd. (CAIH).

Ali menuturkan pembangunan kota cerdas IKN memerlukan beragam infrastruktur pendukung yang terdiri dari lapisan infrastruktur aktif dan pasif serta aplikasi. Untuk mendukung konektivitas jaringan 5G, infrastruktur aktif terdiri dari serat optik dan base transceiver station (BTS) tower

“Kemudian, terkait infrastruktur pasif berupa multi-utility tunnel (MUT) yang digunakan untuk menampung berbagai jaringan utilitas seperti kabel serat optik, listrik, dan jaringan pipa utilitas,” ujar dia lewat keterangan tertulis dikutip Sabtu, 27 Mei 2023.

Pada bagian aplikasi, kata dia, dibangun untuk memenuhi kebutuhan enam sektor pembangunan. Yakni meliputi sektor smart governance, transportasi dan mobilitas, gaya hidup, sumber daya alam dan energi, industri dan sumber daya manusia, serta pembangunan lingkungan dan infrastruktur.

Berbagai paket investasi yang ditawarkan termasuk pembangunan infrastruktur energi sebesar 7 GW hingga 2045, sistem transportasi cerdas dan pembangunan smart building melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). “Saat ini, Otorita Ibu Kota Nusantara telah menerima banyak pertemuan audiensi dari berbagai penyedia teknologi dari luar maupun dalam negeri,” kata dia.

Menurut dia, saat ini ada lebih dari Letter of Intent (LoI) yang diterima dan jumlahnya terus bertambah. Otorita IKN, Ali berujar, menyambut baik LoI yang masuk dan kemudian melanjutkan penandatanganan non-disclosure agreement (NDA) bagi pemberian data untuk pelaksanaan studi kelayakan proyek oleh calon investor.

Iklan

Ali juga menyatakan bahwa pembangunan IKN dilakukan dengan prinsip pembangunan hardware, software, dan brainware. Hardware dan software diwujudkan dalam bentuk infrastruktur fisik dan sistem atau proses bisnis pengelolaan perkotaan yang baik. Sementara itu, pembangunan brainware juga penting untuk menciptakan peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia atau SDM.

“Serta entitas bisnis nasional untuk lebih kompetitif dan berdaya saing global,” ucap Ali.

Selain itu, Ali juga menjelaskan berbagai insentif yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal Bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara. Dia juga mengundang berbagai investor dan partisipan untuk berinvestasi di Nusantara.

Baca juga: Dugaan Upselling Donat J.Co Menjadi Pembicaraan di Media Sosial

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »