Olah TKP di Rumah Irjen Sambo Digelar, Garis Polisi Dipasang

“Ya betul (olah TKP)” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit saat dikonfirmasi.

Ridwan mengatakan, garis polisi juga telah terpasang di lokasi kejadian yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat itu. Garis polisi sudah dipasang sejak dimulainya olah TKP.

“Awal olah TKP langsung digaris polisi,” katanya.

Kendati demikian, Ridwan belum membeberkan hasil dari olah TKP tersebut.

Sebelumnya Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan setelah menerima laporan adanya penembakan, jajarannya langsung melakukan sejumlah prosedur penyelidikan termasuk olah TKP.

Meski begitu ia tidak menutup kemungkinan olah TKP tambahan akan dilakukan dengan menggandeng Kompolnas dan Komnas HAM. Hal itu dilakukan agar kasus tersebut menjadi terang.

“Kalau nanti dibutuhkan lagi, ya kita bisa ke sana lagi,” tuturnya.

Peristiwa baku tembak itu terjadi pada Jumat (9/7) sekitar pukul 17.00 WIB. Insiden ini berawal dari teriakan minta tolong istri Irjen Ferdy Sambo, Putri. Ia berteriak sebab Brigadir Yosua masuk ke kamarnya dan melecehkannya.

Brigadir Yosua merupakan anggota Bareskrim Polri yang ditugaskan sebagai sopir dinas istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Teriakan Putri rupanya didengar oleh Bharada E, anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadiv Propam. Ia kemudian mendatangi sumber suara.

Aksi Brigadir Yosua dipergoki oleh Bharada E. Ia pun panik dan melepaskan tembakan ke Bharada E. Namun tembakan itu meleset dan langsung dibalas oleh Bharada E.

Saling tembak antara Brigadir Yosua dengan Bharada E pun terjadi. Total ada 12 kali tembakan dalam peristiwa itu.

Akibatnya Brigadir Yosua tewas dalam kejadian itu. Jasadnya juga telah diserahkan ke pihak keluarganya di Jambi.