TEMPO.CO, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat densitas asuransi Indonesia menjadi salah satu yang terendah di kawasan ASEAN.
“Kalau kita lihat, memang densitas kita salah satu yang terendah di kawasan ASEAN ini,” kata Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Iwan Pasila, dalam acara virtual Insurance Outlook 2024 pada Selasa, 7 November 2023.
Sebagai informasi, densitas asuransi adalah ukuran rata-rata pendapatan masyarakat uang disisihkan untuk produk asuransi dalam satu tahun. Berdasarkan data yang dipaparkan Iwan, densitas asuransi Indonesia adalah Rp 1,61 miliar pada 2022.
Densitas tersebut berada di bawah Singapura yang sebesar Rp 136,31 miliar, Thailand sebesar Rp 5,33 miliar, dan Malaysia sebesar Rp 6,58 miliar. Sementara densitas asuransi Filipina dan Vietnam masih di bawah Indonesia, yaitu masing-masing Rp 1,35 miliar dan Rp 1,22 miliar.
“Ini hal-hal yang menjadi concern kami di OJK, bagaimana caranya kita mendorong densitas dan juga penetrasi,” lanjut Iwan.
Adapun penetrasi asuransi adalah dana industri asuransi yang dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB). Berdasarkan data yang sama, penetrasi asuransi Indonesia ada di level 2,27 persen pada 2022.
Iklan
“Penetrasi kita hanya sedikit lebih baik dari yang ada di Vietnam, kita di bawah Filipina,” tutur Iwan.
Adapun penetrasi asuransi Singapura adalah sebesar 12,50 persen, Thailand sebesar 4,60 persen, Malaysia sebesar 3,80 persen, Filipina sebesar Rp 2,50 persen, dan Vietnam sebesar Rp 2,20 persen.
Pilihan Editor: KCIC Buka Lowongan Kerja Bagian Layanan Penumpang untuk Lulusan SMA
Recent Posts
- Danny Pomanto Sebut Banjir di Makassar Kali Ini Cukup Parah
- Scenic Group reveals new year cruise offers
- Kemenekraf Proyeksikan Tiga Tren Ekonomi Kreatif pada 2025
- HOTLIST 2024 Successfully Concludes Its Official Event Series
- Albania to ban TikTok for a year as PM Edi Rama claims app inciting violence and bullying | World News
Recent Comments