Muslimah Nigeria Ini Buktikan Meski Bercadar Tetap Bisa Jadi Chef Terampil


REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS – Seorang Muslimah asal Nigeria, Sherifah Yunus Olokodana, merupakan pengusaha yang telah mengukir namanya sebagai koki di Lagos. Dengan niqabnya, dia berusaha mewujudkan mimpi dan cita-citanya. 


Olokadana menyebut dia memiliki semangat mematahkan stereotip tentang Muslimah di Nigeria, dengan cara mendemonstrasikan cara memasak di Instagram mengenakan cadar. 


Nigeria diklaim hampir terbagi rata antara selatan yang sebagian besar Kristen, serta sebagian besar Muslim di utara. Adanya norma-norma budaya sering membuat perempuan enggan terjun ke bisnis. 


Dilansir di Reuters, Selasa (9/5/2023), Olokodana merupakan Muslimah Yoruba dari barat daya. Selama hampir dua dekade, ia telah menjadi koki kue dan menjual rempah-rempah makanan, tetapi masih harus menghadapi prasangka yang ada. 


“Menjadi wanita yang berpakaian seperti ini, saya harus melakukan 10 kali lipat pekerjaan wanita pada umumnya,” kata dia saat mempersiapkan acara memasak di Instagram, yang dilakukan di studionya. 


Dia menyebut perempuan berhijab terus mendapatkan aura negatif dari masyarakat. Orang-orang yang berpakaian seperti dia seringnya dipandang rendah di Nigeria. 


Secara umum, perempuan di Nigeria masih belum mendapat peran utama dalam kehidupan sosial politik. Mereka hanya merupakan 3,6 persen dari parlemen nasional, yang mana tidak ada yang berusia 35 tahun atau lebih muda per Juli 2022. 


Bukan mayoritas


Nigeria adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di Afrika Barat. Pew Research Center memperkirakan, pada 2010, sebanyak 48,5 persen penduduk negara di ‘benua hitam’ itu adalah Muslim.


Sekalipun jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan 2009 yang mencapai 50,4 persen. Mayoritas Muslim di negara yang berbatasan dengan Benin di sebelah barat, Chad dan Kamerun di sebelah timur ini, menganut Suni Mazhab Maliki.   


Islam menjadi ruh utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Nigeria. Menjamurnya masjid dan situs-situs Islam lainnya menunjukkan penerimaan masyarakat Nigeria terhadap Islam.


Baca juga: Shaf Sholat Campur Pria Wanita di Al Zaytun, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hukumnya  


Islam dapat bersinergi dengan lembaga lain di masyarakat dan memberikan kontribusinya terhadap pluralitas.


Negara memberikan perhatian bagi Muslim yang ingin melaksanakan ibadah harian ataupun tahunan, seperti haji, Ramadhan, dan hari raya. Hukum Islam juga berperan dalam pendirian partai politik, kehidupan keluarga dan lainnya.


Bahkan, pada 1990, Islam benar-benar dipraktikkan secara masif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Nigeria. Pertemuan-pertemuan publik dimulai dan diakhiri dengan doa Muslim.


Para pemimpin lokal, dengan bantuan ahli agama atau pengadilan Alkali, memberikan pengetahuan luas tentang prinsip dasar hukum syariah di sekolah.      





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »