JAKARTA, bisniswisata.co.id: Menjadi pengusaha pariwisata pasca purna tugas sebagai mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) 2018 menjadi pilihan tepat bagi Laksamana TNI AL Ade Supandi.
Di Kampung halamannya di kawasan Bandung Barat tepatnya di desa Pangauban, kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, sejak September 2019 berdiri Museum Galery Bahari biasa disebut Mugaba Banuraja.
Wisata edukasi pilihannya ini berdiri di tepi Sungai Citarum dan Dr. Ade Supandi, S.E., M.A.P. yang kini jelang berusia 65 tahun mengatakan selain sebagai wujud kecintaannya kepada tanah air dan generasi penerus, melalui museum berciri khas maritim ini dia ingin berbagi tentang pentingnya generasi penerus untuk belajar dari jejak sejarah kehidupan agar tidak kehilangan jati diri sebagai sebuah bangsa sehingga dapat lebih siap meniti masa depan.
Laksamana Ade Supandi bukan tanpa alasan membangun Mugaba Banuraja di tanah kelahiran dan leluhurnya. Apalagi Ade merupakan KSAL kedua setelah Laksamana (Anumerta) R.E. Martadinata yang menjabat di periode 1959-1966 yang berasal dari wilayah Priangan. Sementara dia sendiri menjadi KSAL ke 25 periode jabatan 31 Desember 2014 – 23 Mei 2018.
Sebagai putra daerah berkeinginan untuk mengangkat harkat derajat daerah disini dengan menjadikan sebagai sebuah destinasi edukasi dan pariwisata yang dapat memberikan nilai manfaat bagi kebangkitan nilai ekonomi kreatif berbasis rakyat dan UKM-UMKM dengan segala ciri khasnya, serta untuk mendorong tumbuhnya kembali kesenian dan budaya lokal.
Selain unik dan instagramable, bangunan berbentuk kapal TNI AL ini diharapkan memotivasi generasi penerus untuk belajar dari jejak sejarah kehidupan agar tidak kehilangan jati diri sebagai sebuah bangsa sehingga dapat lebih siap meniti masa depan. kata Ade Supandi saat berbagi pengalaman sebagai pengusaha pariwisata di rumahnya di kawasan Cilangkap, Jakarta.
Menurut dia, dengan jumlah karyawan yang mencapai 40 orang, maka semua unsur masyarakat perlu memperhatikan pertumbuhan ekonomi di sekelilingnya dengan saling membantu agar setiap usaha di desa Pangauban, kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat itu bisa terus beroperasi
“ Sebagai contoh kami melengkapi Mugaba juga dengan restoran sehingga setelah berkunjung dan berkeliling bisa beristirahat sejenak sambil kuliner. Nah usaha museum dan kuliner ini juga harus ditunjunjang oleh para perusahaan lokal untuk mengadakan kegiatan di Mugaba dan restonya,”
9Dr. Ade Supandi, S.E., M.A.P
Usaha kuliner, tidak bisa hanya mengandalkan tamu yang datang mampir tetapi perlu kepedulian pemerintah daerah setempat dan pengusaha lokal untuk mengembangkan desanya untuk memiliki pertumbuhan ekonomi sekitarnya dengan saling mendukung usaha.
Pemerintah setempat misalnya, jangan hanya tahu ada destinasi baru di daerahnya tapi bagaimana juga peduli dengan eksistensi dari Mugaba karena menyerap SDM lokal, menampung hasil sayuran, ikan dan kebutuhan resto dari petani lokal dan lainnya. Pemda Bandung Barat misalnya, dapat meningkatkan akses demi membangun ekonomi daerahnya.
“Kami misalnya terdongkrak penghasilan saat week-end dan liburan panjang. Selebihnya harus punya banyak strategi untuk menarik pengunjung. Kami sangat mengapresiasi perusahaan seperti Danone-Aqua yang memiliki sejumlah unit-unit usaha di Bandung dan Kabupaten Bandung dan memilih tempat kami untuk aktivitas pertemuannya, misalnya, kata Ade Supandi.
Kehadiran usaha pariwisata di suatu daerah memiliki dampak berganda bagi masyarakat setempat karena kehaduran wisatawan domestik maupun mancanegaea akan membutuhkan banyak hal.
Itulah sebabnya sebelum tiba di lokasi Mugaba, pihaknya juga sudah mendirikan Cafe Larasati, toko busana semi butik dengan harga terjangkau dan kebun hidroponik untuk membangkitkan perekonomian terutama untuk masyarakat Batujajar.
Keterlibatan sang istri, Endah Esti Hartanti Ningsih sangat berarti dalam menggerakkan usaha bersama apalagi perusahaan dijalankan secara profesional meski tetap ada anggota keluarga yang terlibat.
Kembali menyinggung Mugaba sebagai wisata edukasi dimana di hari kerja banyak dikunjungi rombongan siswa mulai dari Taman Kanak-kanak hingga mahasiswa dan rombongan sekolah kedinasan, Ade Supandi mengatakan pihaknya terus berupaya menampilkan sejarah kemaritiman yang ada di Indonesia.
“ Alhamdulilah usaha yang dijalankan bisa terus berkembang sehingga ke depannya di 2025 ini juga tumbuh kepedulian dari semua pihak untuk lebih mensejahterakan rakyat lewat aksi nyata bukan sekedar tahu Mugaba resmi beroperasi tapi bagaimana unit keluarga, komunitas hingga unik-unit perusahaan juga saling menjaga kelangsungan usaha,” tegasnya.
Recent Posts
- Manchester airport sees record 2.2m passengers in December
- Mugaba Banuraja, Usaha Pariwisata yang Butuh Kepedulian Berbagai Pihak
- Is 2025 the year of Innovation?
- Your Stories: Progressing from admin to making bumper wedding and cruise bookings
- Distamhut dan Satpol PP Jakarta Awasi Pemburu Koin Biar Tak Rusak Taman
Recent Comments