TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG– Modified Cassava Flour atau Mocaf saat ini membuat singkong semakin pamor karena panganan tersebut termodifikasi yang dimanfaatkan untuk berbagai produk pangan.
Sejumlah petani di Banjarnegara dan Lamongan yang tergabung dalam Desa Sejahtera Astra (DSA) mulai mengembangkan singkong untuk memberi nilai tambah karena mocaf jadi pengganti tepung terigu.
Head of CSR PT Astra International Tbk, Bima Krida Pamungkas, menjelaskan, saat ini mocaf merupakan produk strategis karena mampu menjadi pengganti tepung terigu.
Baca juga: Ide Kreatif dan Brilian Pemuda Cimahi, Limbah Kulit Singkong Jadi Camilan Renyah Penghasil Rupiah
Seperti diketahui, saat ini Indonesia masih banyak mengimpor gandum yang merupakan bahan dasar pembuatan tepung terigu.
“Sejak 2021, DSA Lamongan dan DSA Banjarnegara yang berkolaborasi dengan MPM Muhammadiyah dan Rumah Mokaf yang mengembangkan pertanian singkong di 10 desa, yaitu tujuh desa di Banjarnegara dan tiga desa di Lamongan,” katanya, Rabu (16/11).
Usaha itu berbuah hasil karena pada 4 November, Rumah Mokaf mengekspor 45 ton mocaf ke Turki. Nilai ekspor mocaf mencapai Rp 1.2 M.
Pelepasan ekspor mocaf ke Turki sempat dihadiri Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Pengembangan mocaf di Banjarnegara dan Lamongan berlangsung selama setahun terakhir.
“Selama setahun pengembangan DSA Lamongan dan DSA Banjarnegara oleh MPM Muhammadiyah dan Rumah Mokaf, hasilnya mendapat predikat bintang 4 dari asesmen DSA tahun 2022,” ujarnya.
Selain ekspor mocaf, produktifitas tepung singkong juga naik hingga 75 persen sehingga menyerap tenaga kerja baru.
“Sampai dengan September (2022) kemarin, pencapaian indikatorya adalah masyarakat yang terdampak pertanian singkong ini mencapai 700 orang. Peningkatan pendapatan mereka naik 75 persen, dengan jumlah tenaga kerja baru 120 orang, serta semua produknya terserap pasar,” katanya.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengapresiasi capaian tersebut. Dia menyebut mocaf memiliki prospek yang bagus karena mampu menjadi bahan substitusi tepung terigu.
Bahkan, dia pun mengusulkan agar mocaf mendapat subsidi dari pemerintah agar semakin berkembang.
“Harga jual mocaf saat ini Rp15 ribu per kg karena produksinya masih sedikit. Nantinya mungkin bisa Rp12 ribu per kg, agar bisa bersaing dengan harga tepung terigu,” katanya.
Recent Posts
- Your Stories: Progressing from admin to making bumper wedding and cruise bookings
- Distamhut dan Satpol PP Jakarta Awasi Pemburu Koin Biar Tak Rusak Taman
- Wimberly Interiors Unveils the Alpine-Inspired Contemporary Design of Shanghai Snow World Hotel, Vignette Collection
- Q&A: Marcia Moricz, cruise manager, AmaWaterways
- The Grand National Hotel by Saint Peter, Sydney, opens Friday, 31 Jan 2025
Recent Comments