TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan program food estate di Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, akan dilanjutkan. Hal ini dibahas dalam pertemuan antara Kementerian Pertanian dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) yang digelar pada hari ini.
Hadir dalam pertemuan itu adalah Mentan Amran Sulaiman, Staf Khusus Kemenko Marves Lambock V Nahattands, Hernando Wahyono, Nina Hendiarti, serta Bupati Humbang Hasundutan Dosman Banjarnahor.
“Tim ahli pertanian akan turun besok bersama dengan tim Menko Marves untuk meninjau lapangan,” ujar Amran di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin, 20 November 2023. Hasil tinjauan lapangan oleh para tim ahli itu bakal menjadi pedoman dalam membuat kebijakan untuk melakukan percepatan produksi komoditas pangan.
Amran menjelaskan, Kementan, Kemenko Marves dan Pemerintah Daerah Humbahas akan fokus mengembangkan komoditas cabai untuk diproduksi secara masif di Food Estate Humbahas. “Rencananya akan tanam cabai. Nanti kami akan disuplai lahan 100 sampai 200 hektare. Sementara itu bibit tanaman akan diberikan gratis oleh Kementerian Pertanian,” tuturnya.
Dengan kerja sama Kementerian Pertanian, Menko Marves, dan Pemerintah Daerah Humbahas itu, ia yakin program food estate akan sukses. “Insya Allah tahun ketiga sudah swasembada. Tahun pertama kita bisa menekan impor, tahun kedua produksi sudah membaik, dan tahun ketiga paling lambat sudah swasembada,” ucapnya.
Iklan
Adapun Food Estate Humbahas telah diolah sejak 2022 dan berfokus pada tanaman hortikultura seperti bawang merah, bawang putih, kentang, kubis, dan cabai. Per Juni 2023, total akumulasi luas tanam di food estate Humbahas telah mencapai 482,84 hektare.
Data Pemerintah Daerah Kabupaten Humbahas menunjukkan total produksi food estate Kabupaten Humbang Hasundutan telah mencapai 392 ton kentang, 165 ton bawang merah, 294 ton kubis, 271 ton cabai, 93 ton jagung, 26 ton tomat, dan 13 ton bawang putih.
ANTARA
Pilihan Editor: Food Estate Masih Menuai Kritik, Pakar: Lahan Tak Cocok dengan Komoditas Pertanian Skala Besar
Recent Posts
- Danny Pomanto Sebut Banjir di Makassar Kali Ini Cukup Parah
- Scenic Group reveals new year cruise offers
- Kemenekraf Proyeksikan Tiga Tren Ekonomi Kreatif pada 2025
- HOTLIST 2024 Successfully Concludes Its Official Event Series
- Albania to ban TikTok for a year as PM Edi Rama claims app inciting violence and bullying | World News
Recent Comments