Menkeu Prihatin Minimnya Akses Layanan Keuangan Pada 3 Kelompok Ini


JawaPos.com – Berdasarkan Global Findex 2017, 69 persen orang dewasa di seluruh dunia telah memiliki rekening di lembaga keuangan, naik 7 persen dari sebelumnya 62 persen pada 2014. Namun, masih ada 30 persen dari populasi global atau sekitar 1,7 miliar penduduk dunia yang masih kekurangan akses ke produk dan layanan keuangan, mayoritas merupakan wanita, pemuda dan UMKM.

Pandemi Covid-19 yang terjadi pun berdampak pada ekonomi dengan memperlebar kesenjangan, khususnya dari kelompok rentan tersebut. Jadi, ketika pandemi menghilangkan pekerjaan dan memperburuk kemiskinan, itu juga memperumit upaya kita untuk mengatasi hambatan terhadap inklusi keuangan.

“Jadi fokus kepada segmen yang dikecualikan secara finansial itu adalah sesuatu yang sangat mendesak,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati secara daring dikutip, Jumat (13/5).

Adapunn, UMKM berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja, investasi dan pembangunan ekonomi. Di Indonesia, UMKM memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian dengan menyediakan 97 persen lapangan kerja, memiliki share lebih dari 60 persen produk domestik bruto (PDB) dan lebih dari 60 persen investasi.

Namun, pengembangan UMKM masih menghadapi banyak kendala, termasuk akses terhadap pembiayaan. Masih terdapat kesenjangan akses pembiayaan bagi UMKM, sebagai contoh porsi kredit UMKM terhadap total kredit perbankan relatif stagnan di kisaran 18 persen sejak 2014, jauh di bawah beberapa peer countries yang mencapai sekitar 30 hingga 80 persen.

“Pandemi yang terjadi telah memukul UMKM cukup dalam. Dampaknya ialah kerentanan UMKM meningkat, terutama yang dikelola oleh perempuan karena hilangnya pendapatan dan terbatasnya akses keuangan,” imbuh Ani, sapaan akrabnya.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »