JawaPos.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengajak sektor swasta untuk ikut berkontribusi menggerakkan investasi di Indonesia. Maka dari itu, reformasi di bidang investasi menjadi hal yang penting.
“Perbaikan untuk iklim investasi adalah keharusan. Makanya, kalau sekarang ada Menteri Investasi, Menteri Koordinasi bidang Investasi dan semua kementerian berusaha untuk meningkatkan iklim investasi,” ujar Menkeu dikutip, Kamis (12/5).
Dirinya menilai bahwa investasi di Indonesia tidak hanya tergantung dari APBN, tetapi juga berasal dari sektor swasta. “Memang tujuan kita adalah supaya swasta sekarang menjadi motor penggerak untuk investasi di Indonesia,” terangnya.
“Meskipun APBN belanja modalnya untuk pembangunan infrastruktur, untuk berbagai belanja-belanja yang produktif, namun sebetulnya sumber investasi itu yang paling besar justru dari perusahaan atau swasta,” sambung Ani, sapaan akrabnya.
Perusahaan-perusahaan swasta saat ini dinilai sudah siap dalam meningkatkan kegiatan investasi. Hal tersebut dapat dilihat dari penerimaan pajak sampai dengan bulan April 2022 yang sudah mulai pulih.
“Mungkin untuk beberapa sektor tertentu belum ya seperti yang hotel yang baru saja bangkit, tapi manufaktur, perdagangan, bahkan transportasi yang tadinya sangat terpukul, mereka sudah mulai bangkit. Ini bagus karena berarti mereka mulai melakukan ekspansi usahanya lagi, kegiatan usaha, baik menggunakan yang disebut modal kerja maupun modal investasi,” imbuh dia.
Sementara itu, terlihat permintaan atau growth dari kredit investasi maupun kredit modal kerja tumbuh naik, bahkan sudah di atas 7 persen. “Momentum pemulihan berasal dari perusahaan, baik karena dia sudah punya profitabilitas dan profitnya tadi dipakai untuk usahanya naik lagi, atau dia pinjam di bank, atau dia menerbitkan surat utang atau melakukan IPO. Ini semuanya mendapatkan dana untuk kemudian dipakai untuk investasi,” kata Menkeu.
Ani berharap agar sektor swasta dapat mulai melakukan kegiatan produktif investasi, baik yang berasal pendapatannya sendiri maupun berasal dari kredit perbankan, pasar modal, serta dari penanaman modal di dalam negeri maupun luar negeri.
Recent Comments