Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) menyebut peredaran narkoba di Kabupaten Sumedang sudah sampai ke pelosok-pelosok kampung.
Yang lebih parah dari perderan narkoba itu, munculnya akibat-akibat yang buruk yang berkaitan dengan sosial.
Di antaranya penyalahguna narkoba melakukan tindakan kriminal yang membuat masyarakat tak nyaman dan tak aman.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Sumedang, H. Asep Tatang Sujana mengatakan pihak Bakesbangkpol telah menjalin kerja sama antisipasi penyalahgunaan narkoban dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain di Sumedang.
“Narkoba sudah sampai ke pelosok, narkoba sudah masuk, bukan hanya dinikmati orang kota, di pelosok pun sudah ada peredaran dan penyalahgunaan,” kata Asep Sujana kepada TribunJabar.id di Sumedang, Jumat (21/10/2022).
Sesuai data Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumedang, penyalahgunaan narkoba meningkat pada Covid-19. Asep menekankan bahwa narkoba bermula dari coba-coba.
Ketika masyarakat sudah kecanduan, maka muncul maslah sosial, bahkan hingga konflik.
“Semakin meningkatnya penggunaan barang haram itu, dari kerusakan yang diakibatkan juga meningkat. Awalnya penyalahguna diberi gratis, setelah candu ya mereka mencari lagi dan lagi,” kata Asep.
Baca juga: Di Sumedang, Pelajar Gabut Coba Narkoba, Angka Penyalahgunaan Meningkat Saat Covid-19 Melanda
Asep mengatakan bahwa aturan-aturan daerah di Sumedang telah mendukung pemberantasan narkoba. Juga melalui peraturan itu, maksyarakat diimbau untuk menghindari bahaya narkoba.
“Menyampaikan ke masyarakat tentang bahaya narkoba, jangan sampai terjebak oleh hal-hal yang dijadikan tipu daya pengedar agar masyarakat terjebak,” katanya.
Dalam hal pemberantasan narkoba, Bakesbangpol sebagai “pengasuh” semua organisasi masyarakat (Ormas) di Sumedang juga mengajak anggota-anggota Ormas untuk sama-sama menjauhi dan menyampaikan kembali ke masyarakat tentang bahaya narkoba.
“Ormas, sekolah, perangkat desa, hingga SKPD kami sudah ajak. Paling tidak di setiap desa atau kecamatan ada pelang bahaya narkoba,” katanya.
Baca juga: Beralasan Sakit, Jenderal Bintang Dua yang Tersangkut Kasus Narkoba Batal Jalani Pemerisaan Etik
Recent Posts
- Q&A: Marcia Moricz, cruise manager, AmaWaterways
- The Grand National Hotel by Saint Peter, Sydney, opens Friday, 31 Jan 2025
- Agent Diary: We’re only a week into peaks, if it hasn’t happened for you yet, it will!
- 4 Polisi Polres Jakpus dan Polsek Kemayoran Didemosi 5-8 Tahun Imbas Kasus DWP
- Opening of Ramada Plaza by Wyndham hotel in Jammu, J&K
Recent Comments