Membangun IKN, Wakil Kepala Otorita: Seperti Berlayar Sambil Membuat Kapal


TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Dhony Rahajoe mengatakan IKN seperti bayi yang baru lahir. Karena itu, membangun IKN, dia ibaratkan seperti sailing while making the ship atau berlayar sambil membuat kapal. 

“Jadi kita harus berlayar menuju Pulau Harapan, tapi perahunya belum ada, harus dibuat di tengah Samudera,” kata Dhony dalam Pembukaan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Tahap Satu yang disiarkan virtual pada Sabtu, 27 Agustus 2022.

Kendati begitu, dia yakin bisa terwujud, karena ada kapal induk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur, tenaga kerja, kemudian bersama di tengah laut, menyusun dan membuat kapal IKN untuk tujuan mencapai harapan.

“Semangat ini, terobosan ini sesuatu yang sepertinya mustahil, tetapi bangsa Indonesia itu kita harus yakin bahwa kita bisa menyelesaikan semuanya itu dengan baik,” ujarnya. 

Dhony juga mengatakan bahwa membangun Ibu Kota Nusantara itu dalam rangka menuju masa depan Indonesia di 2045 atau Indonesia Emas. Karena itu, kata dia, dalam membangun IKN, masyarakat harus bertransformasi dan hidup harmoni dengan alam.

Dia juga mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpesan dalam membangun IKN perlu transformasi dalam memanfaatkan teknologi digital agar lebih efektif dan efisien.

Dia mengatakan ada tiga tujuan dalam  membangun IKN. Pertama adalah bagaimana ibu kota negara bisa menunjukkan kebesaran identitas dan keberagaman bangsa Indonesia. Dia mengatakan Kalimantan Timur dari dulu sudah beragam. 

“Ini modal besar kita dalam rangka mencapai tujuan pembangunan ibu kota negara,” ujarnya. 

Kedua, bagaimana ibu kota negara ini menjadi kota yang berkelanjutan. Di mana hal itu berarti IKN bisa mempertanggungjawabkan secara sosial secara lingkungan dan secara ekonomi secara berimbang.

“Dari pembangunan dalam rangka fisik juga tidak bisa meninggalkan masalah yang non fisiknya, sosial dan lingkungannya,” kata dia. 

Tujuan yang ketiga, Ibu Kota Nusantara adalah pusat pergerakan ekonomi, episentrum baru. Jadi nanti ada Jakarta sebagai pusat pergerakan ekonomi, juga ada ibu kota nusantara. 

“Jadi tujuan tadi yang 3 kita bisa sepakati, kemudian mari kita sama-sama menyamakan persepsi atas tujuan itu dan insya Allah ketika tujuan itu menjadi tujuan bersama,” ujarnya. 

Baca Juga: Terkini Bisnis: Waktu Pembangunan Tahap Awal IKN, Antam Tak Akan Bayar Rp 817,4 Miliar

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »