TEMPO.CO, Jakarta – Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Perekonomian Panutan Sakti Sulendrakusuma mengatakan pihaknya belum menerima informasi bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi–di antaranya harga Pertalite–pada pekan depan.
Pernyataan tersebut merespons adanya kabar yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang mengatakan bahwa harga Pertalite dan Solar akan diumumkan naik pekan depan oleh Presiden Jokowi.
“Kami tidak memiliki informasi tentang hal tersebut,” kata Panutan saat dihubungi, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Panutan mengaku belum mendapatkan informasi apapun mengenai keputusan Presiden Jokowi terhadap harga BBM bersubsidi di tengah tertekannya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akibat besarnya subsidi energi yang telah digelontorkan tahun ini.
“Saya tidak memiliki informasi, mungkin ditanyakan ke Kemenkomarves,” ujar Panutan.
Sebelumnya, Luhut menjelaskan, kenaikan harga Pertalite dan Solar dilakukan lantaran pemerintah telah memberi subsidi yang besar untuk energi hingga membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) begitu kuat.
“Nanti mungkin minggu depan Presiden akan mengumumkan mengenai apa bagaimana kenaikan harga ini,” ujarnya di Universitas Hasanuddin, Makassar, seperti dikutip dalam video YouTube pada Jumat, 19 Agustus 2022.
Luhut berujar presiden sudah mengindikasikan bahwa pemerintah tidak mungkin mempertahankan besarnya subsidi energi. Sebab, menurutnya harga BBM di Indonesia adalah yang termurah. “Kita jauh lebih murah dari yang lain dan itu beban APBN yang besar kita,” ucapnya.
Pemerintah sebelumnya telah memberi sinyal kenaikan harga BBM bersubsidi. Sinyal ini menguat setelah anggaran subsidi dan kompensasi energi membengkak sampai Rp 502 triliun.
Baca: Profil Hermanto Dardak yang Meninggal Diduga karena Kecelakaan di Tol Pemalang-Batang
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Recent Comments