LBH Bandar Lampung Kecam Aksi Represif Aparat ke Massa Demo Ciptaker



Jakarta, CNN Indonesia

Aksi demo yang dilakukan oleh Aliansi Lampung Memanggil dengan tuntutan menolak UU Ciptaker di Gedung DPRD Provinsi Lampung Kamis (30/3) dibubarkan secara paksa oleh aparat kepolisian.

Direktur LBH Bandar Lampung, Sumaindra Jarwadi mengatakan aparat telah berlaku represif dan menangkap massa aksi yang berunjuk rasa pada Kamis petang.

“Bahwa sekitar pukul 15.30 WIB massa aksi dipukul mundur dengan menggunakan water canon dan sempat menembakkan gas air mata ke arah masa aksi oleh pihak aparat yang mengakibatkan kericuhan,” ucap Sumaindra dalam keterangannya..

Sumaindra mengungkapkan di saat yang sama, banyak massa aksi ditangkap secara acak dan direpresif. Total, ada sekitar 48 massa aksi yang terdiri dari mahasiswa ditangkap dan dibawa ke Polres Bandar Lampung.

“Hingga saat ini LBH Bandar Lampung juga masih mencoba untuk menginventarisir data massa aksi yang mengalami luka-luka,” ujarnya.

Terpisah, YLBHI dalam keterangannya mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat. Sebab, ini merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia terhadap kebebasan berekspresi dan berpendapat yang dijamin konstitusi dan undang-undang.

Kronologi aksi massa

Ia mengatakan dalam aksi tolak UU Ciptaker itu, massa aliansi lebih dulu berkumpul di Tugu Adipura, Bandar Lampung.

Setelahnya, mereka melakukan konvoi ke titik aksi yakni di Gedung DPRD Lampung, dan tiba sekitar pukul 11.25 WIB.

Di sana, di lakukan orasi politik oleh setiap lembaga yang ikut dalam akso demo.

Bersamaan dengan itu, beberapa korlap aksi melakukan negosiasi dengan aparat agar masa aksi bisa masuk di dalam pelataran DPRD Provinsi Lampung.

Sekitar pukul 12.00 WIB massa aksi sempat istirahat. Aksi demo kemudian dilanjutkan sekitar pukul 13.00 WIB dengan kembali melakukan orasi politik.

“Hingga pukul 12.00 WIB massa aksi istirahat. Seusai istrahat sekitar pukul 13.00 WIB massa aksi memulai kembali orasi politik,” kata dalam keterangannya.

Negosiasi juga kembali dilanjutkan antara Aliansi Lampung Memanggil dengan pihak kepolisian. Hingga akhirnya tim negosiasi mengabarkan jika tak ada kesepakatan.

Dan, akhirnya pada Kamis petang itulah aparat mulai berupaya membubarkan massa dengan menggunakan water cannon dan gas air mata.

Dalam keterangan tertulis, YLBHI melihat peristiwa ini menunjukan Polri tidak pernah berbenah dan malah menambah catatan buruk dalam penanganan aksi massa.

“Oleh karena itu YLBHI mendesak kepada Kapolri untuk menindak tegas Kapolda Lampung beserta aparat pelaku kekerasan dan pelanggaran hukum yang dilakukan terhadap massa demonstrasi mahasiswa,” demikian keterangan tertulis YLBHI.

YLHBI juga mendesak Komnas HAM untuk segera melakukan pemantauan dan penyelidikan atas dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Kapolda Lampung beserta jajarannya.

Klaim polisi soal aksi anarkisme 

Sebelumnya diberitakan, Kapolresta Bandar Lampung Kombes POl Ino Harianto mengatakan polisi telah mengamankan setidaknya 48 orang dalam aksi di DPRD Lampung. Mereka menjalani pemeriksaan di Mapolresta Bandar Lampung.

Dia mengatakan soal tembakan water cannon yang diduga memantik pecahnya kericuhan itu merupakan standard operational procedure (SOP) yang dijalankan setelah ada sejumlah tindakan yang tergolong anarkis.

“Jadi tadi pada saat demo sudah ada kami fasilitasi untuk bertemu dengan sejumlah anggota dewan. Namun tidak ada titik temu, hingga akhirnya itu terjadi (kerusuhan). Terkait water cannon tadi, itu merupakan bagian SOP kami karena sudah ada tindakan-tindakan yang dinilai perusakan oleh massa,” klaim Ino Harianto.

Selain itu, polisi menyebutkan unjuk rasa penolakan pengesahan UU Cipta Kerja oleh ratusan mahasiswa di Lampung itu telah disusupi.

Ino Harianto mengatakan ada kelompok-kelompok di luar mahasiswa yang menyusupi aksi demo hari ini.

“Ada kelompok Anarko yang menyusupi ratusan mahasiswa hari ini beberapa orang telah kami amankan,” katanya.

Dia mengatakan kericuhan dipicu kelompok tersebut. Selain itu, Ino mengatakan ditemukan juga bahan bakar serta batu yang diduga telah disiapkan kelompok yang diklaimnya sebagai Anarko.

“Jadi kericuhan ini ada provokasi yang dilakukan oleh kelompok Anarko ini, kami juga temukan bensin dan batu yang telah disiapkan oleh kelompok tersebut,” terang dia.

(dis/kid)



[Gambas:Video CNN]






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »