Krisis Pangan dan Energi Jadi Diskusi Penting yang Dibahas Dalam G20


Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan permasalahan krisis energi dan pangan telah menjadi salah satu diskusi penting dalam G20. Dari sisi krisis energi, diskusi yang dibahas mengenai sampai mana Eropa dapat mengatasi musim dingin yang terjadi dengan pasokan gas yang dibatasi Rusia.

“Kita akan melihat potensi harga energi yakni minyak dan gas yang naik dalam bulan-bulan ke depan,” ungkapnya dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sulawesi Tengah, Senin (31/10).

Lebih lanjut dari sisi pangan, Dody menambahkan bahwa Rusia telah memberikan ancaman baru yakni akan mengebom semua kapal yang membawa gandum dari Ukraina ke seluruh dunia.

Hal ini dikatakan akan menjadi penyebab baru yang akan mengakibatkan pasokan pangan kembali terganggu dengan potensi adanya kenaikan harga pangan.

“Risiko harga komoditas masih akan tinggi ke depannya. Oleh karena itu, simbolnya adalah dunia sedang tidak baik-baik saja,” ujar Dody.

Menurutnya, saat ini semua negara di dunia sedang mengalami ancaman yang sama. Prioritas utama saat ini ialah stabilitas, sementara pertumbuhan melambat akan menjadi prioritas kedua.

Salah satu langkah untuk menjaga stabilitas ialah pengendalian inflasi pada akar permasalahan. GNPIP dikatakan merupakan salah satu kebinakan yang tepat karena mengandalkan koordinasi untuk mengatasi permasalahan pasokan di tengah tingginya permintaan khususnya pada komoditas pangan.

Anggota Komisi XI DPR RI Muhidin Mohamad Said menambahkan, meningkatnya inflasi pasca meredanya pandemi covid-19 sejatinya merupakan fenomena yang dapat diprediksi oleh para pemangku kepentingan.

DPR RI sendiri dikatakan senantiasa memantau perkembangan pemulihan ekonomi nasional, konsumsi rumah tangga dan indikator lainnya yang mulai berangsur membaik hingga pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu terbaik dunia pada kuartal II 2022.

“Dalam pertumbuhan yang tinggi tersebut, pergerakan inflasi juga ikut naik disebabkan belum sinkronnya peningkatan sisi permintaan dan kapasitas produksi di sisi penawaran,” ujar Muhidin.

Dia juga memberikan apresiasi kepada BI yang mampu menjaga inflasi inti sesuai target. Selain itu, GNPIP diharapkan dapat mengendalikan inflasi di Indonesia.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menfatakan bahwa GNPIP merupakan aksi nyata mendukung pengendalian inflasi daerah dari sisi hulu sampai hilir. Dia menyambut baik dan mengapresiasi GNPIP karena mendorong komitmen stabilisasi inflasi dan pengendalian inflasi utamanya komoditi pangan strategis.

“Saya minta kepada bupati dan wali kota di Sulawesi Tengah untuk melakukan beberapa langkah. Pertama, memaksimalkan GNPIP di daerahnya dengan mendorong masyarakat supaya menanami lahan tidur dengan tanaman yang rentan menjadi inflasi seperti cabai merah, bawang merah. Bahkan bila perlu arahkan masyarakat manfaatkan dana KUR di perbankan untuk mengelola lahan non produktif menjadi produktif yang bisa ditanami komoditi strategis,” ucap Rusdy.

“Kedua, agar target-target pengendalian dapat sukses tercapai, maka langkah-langkah seperti menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi perlu diperkuat ke depannya,” pungkasnya. (Des)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »