Sekitar satu tahun lalu, sebuah prediksi riuh diperbincangkan bahwa Jakarta akan terkena dampak parah kenaikan permukaan laut dan penurunan muka tanah: “tenggelam” pada 2050.
Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyebut Jakarta dan pulau reklamasi menjadi salah satu kota pesisir yang terancam tenggelam, imbas pemanasan global dan pencairan lapisan es.
“Hanya sedikit tempat yang menghadapi potensi itu, salah satunya daerah dengan penduduk 32 juta orang di Jakarta,” demikian tertulis pada laman NASA.
NASA juga membagikan foto udara ibu kota pada 1990 dibandingkan dengan 2019. Gambar dari satelit LandsatNASA menunjukkan evolusi wajah kota Jakarta selama tiga dekade terakhir. Sejak gambar pertama ditangkap pada 1990, lahan buatan dan pembangunan baru telah menyebar ke perairan dangkal Teluk Jakarta.
Selain terancam kenaikan muka air laut dan penurunan level muka air tanah, DKI Jakarta juga memiliki satu faktor lain yang menyebabkan wilayah ini lebih rentan tenggelam: posisi sejumlah wilayah Jakarta yang memang sejak dulu berada di bawah permukaan laut.
“… 40 persen tanah DKI Jakarta itu ada di bawah permukaan laut sejak dahulu secara geografis,” kata Utusan Khusus Gubernur Jakarta bidang Perubahan Iklim, Irvan Pulungan.
Profesor Riset bidang Meteorologi pada Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN mengungkapkan sejumlah wilayah di Jakarta yang akan tenggelam pada 2050.
“(Pada) 2050 kenaikan paras muka laut akan membanjiri daerah Jakarta seluas lebih kurang 160,4 km persegi,” tutur Eddy dalam Webinar Lectur Series Majelis Profesor Riset (MPR)-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Menurut peta prediksi yang diunggah di situs Climate Central, wilayah Jakarta yang diperkirakan akan tenggelam meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur.
Meski demikian, sejumlah warga hingga kini tetap tinggal di beberapa wilayah yang kerap tergenang air, baik dari limpahan rob maupun dari banjir kiriman akibat curah hujan.
Potret ini adalah kisah mereka yang seolah berdamai dengan keadaan, memilih tetap tinggal, bahkan jika memang prediksi Jakarta tenggelam pada 2050 benar adanya. Bertahan dan lebih baik memanfaatkan tanah yang masih bisa diinjak, ketimbang pindah ke lokasi baru.
Recent Posts
- Agent Diary: We’re only a week into peaks, if it hasn’t happened for you yet, it will!
- 4 Polisi Polres Jakpus dan Polsek Kemayoran Didemosi 5-8 Tahun Imbas Kasus DWP
- Opening of Ramada Plaza by Wyndham hotel in Jammu, J&K
- Crystal unveils collection of sailings for 35th anniversary
- How to Keep Guests and Hotel Teams Happy
Recent Comments