JawaPos.com – Indonesia National Air Carrier Association (INACA) terus memperkuat kolaborasi dengan para stakeholder transportasi udara baik di dalam negeri maupun internasional menyusul mulai pulihnya industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.
Ketua INACA, Denon Prawiraatmadja mengungkapkan hampir seluruh industri penerbangan dunia mengalami mimpi terburuknya karena satu persatu para penyedia jasa transportasi udara ‘undur diri’ bersaing karena tekanan pandemi yang tidak dapat terelakkan.
“Sebagai wadah maskapai penerbangan nasional, INACA bermitra dengan pemerintah terus mengupayakan kegiatan-kegiatan memajukan dan memperkuat kolaborasi industri penerbangan nasional,” ujar Denon pada Acara Malam Apresiasi INACA saat merayakan Hari Ulang Tahun ke-52 INACA di Jakarta, Minggu (16/10).
Menurutnya, selama Pandemi aktivitas penerbangan di Indonesia mengalami penurunan drastis hingga 90 persen, terutama ketika masa pembatasan perjalanan diterapkan.
Sepanjang perjalanan, Asosiasi telah melakukan sejumlah terobosan dan langkah strategis bersama pemerintah, maupun dengan pihak penyedia layanan yang berhubungan langsung ataupun tidak langsung dengan penerbangan.
“Tujuannya berupaya memberikan layanan yang prima dan efisien bagi bisnis penerbangan Indonesia pada umumnya dan anggotaINACA pada khususnya,” kata Denon.
Keberhasilan penerbangan nasional untuk kembali bangkit tentunya tidak terlepas dari peran penting para stakeholders penerbangan di Indonesia yang di tengah kondisi penuh tantangan ini, secara konsisten terus memberikan dukungan penuh agar operasional penerbangan dapat berjalan.
“Sinergi dan kepercayaan yang kuat inilah yang menjadi penopang utama untuk mendukung akselerasi pemulihan industri penerbangan di Indonesia dapat berjalan on the track. Untuk itu, INACA menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh stakeholders karena telah membantu mewujudkan ketersediaan layanan konektivitas yang terbaik bagi masyarakat Indonesia,”
kata Denon.
Pada kesempatan yang sama Ketua Dewan Pembina INACA, Irfan Setiaputra menjelaskan bahwa tahun 2022 menjadi pemantik semangat bagi para operator penerbangan untuk berbenah diri dalam menyambut fase pemulihan transportasi penerbangan sejalan dengan fenomena revenge tourism serta optimisme sektor ekonomi yang tumbuh signifikan di masa transisi dari pandemi menuju endemi saat ini.
“Secara perlahan namun pasti, penerbangan di Indonesia mulai bergerak seiring dengan kesehatan masyarakat Indonesia untuk kembali menggunakan transportasi publik, khususnya jalur udara. Mudah-mudahan proyeksi kita di tahun 2026 dapat pulih seutuhnya atau sama seperti pada kondisi di masa sebelum pandemi dapat tercapai, dan penerbangan di Indonesia mampu kembali bersaing secara kompetitif di pasar global,” pungkas Irfan.
Recent Comments