Kisah Nabi Syamun Samson Al-Ghazi dan Lailatulkadar


Ilustrasi.(Freepik)

PERNAH mendengar pahlawan hebat bernama Samson dan menonton filmnya? Sejatinya ia seorang Nabi yang diutus Allah. Nama aslinya ialah Syam’un Ghazi alaihis salam.

Kisah Nabi Syam’un berasal dari cerita Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Rasulullah SAW menceritakan tentang seorang nabi yang hidup di zaman Romawi yang bernama Syam’un Ghazi.

Syam’un ialah Nabi dari kalangan Bani Israil. Ia juga merupakan hakim ketiga terakhir pada zaman Israel kuno. Mau tahu ceritanya? Berikut penjelasannya.

Baca juga : Enam Keutamaan Lailatulkadar, Waktu Terjadi, Tanda, dan Ibadahnya

Asal nama Nabi Syam’un

Nabi Syam’un al-Ghazi memiliki beberapa nama. Dalam bahasa Arab, beliau disebut dengan Syamsyawn atau Syam’un. 

Dalam bahasa Ibrani, ia disebut Simson. Sedangkan dalam bahasa Tiberias dipanggil Shimshon. Dalam Alkitab Nasrani, ia disebut Samson.

Nama Syam’un berarti yang berasal dari matahari. Sedangkan Al-Ghazi berarti yang berasal dari Ghazi atau Gaza di Palestina sekarang.

Baca juga : Kisah Nabi Jirjis Hidup kembali meski Dibunuh 70 Kali

Nabi Syam’un Ghazi memiliki mukjizat luar biasa. Ia bisa melunakkan besi dan dapat merobohkan Istana. 

Cerita tentang Syam’un merupakan cerita Israiliyat yang diceritakan turun temurun di jazirah Arab. Ceritanya sudah tersebar jauh sebelum Nabi Muhammad SAW lahir.

Dari kitab Muqasyafatul Qulub karangan Al-Ghazali diceritakan bahwa Rasulullah SAW berkumpul bersama para sahabat di bulan suci Ramadan. Kemudian Rasulullah SAW bercerita tentang seorang Nabi bernama Syam’un Ghazi.

Baca juga : Akidah Iman kepada Allah Ada tanpa Tempat

Menentang raja

Dikisahkan Nabi Syam’un Ghazi berperang melawan bangsa yang menentang ketuhanan Allah subhanahu wata’ala. Ketangguhan dan keperkasaan Nabi Syam’un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafirin saat itu, yakni Raja Israil. 

Akhirnya sang Raja Israil mencari jalan untuk menundukkan Nabi Syam’un. Berbagai upaya pun dilakukan olehnya tetapi belum berhasil. 

Baca juga : Tiga Doa Menggapai Ramadan agar Ibadah Diterima

Akhirnya atas nasihat para penasihatnya diumumkanlah sayembara kepada rakyatnya. Bunyinya ialah barang siapa yang dapat menangkap Syam’un Ghazi akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah.

Singkat cerita Nabi Syam’un Ghazi terpedaya oleh istrinya. Karena sayang dan cintanya kepada istri, Nabi Syam’un berkata kepada istrinya, “Jika kau ingin mendapatkanku dalam keadaan tak berdaya, ikatlah aku dengan potongan rambutku.”

Akhirnya Nabi Syam’un Ghazi diikat oleh istrinya saat ia tertidur. Sang Nabi lantas dibawa ke hadapan sang raja. Beliau disiksa dengan dibutakan kedua matanya dan diikat serta dipertontonkan di Istana Raja. 

Baca juga : Khutbah Jumat: Lima Kemuliaan Umat Rasulullah di Bulan Ramadan

Karena diperlakukan yang sedemikian pedihnya, Nabi Syam’un Ghazi berdoa kepada Allah SWT. Beliau berdoa dengan dimulai bertaubat dan kemudian memohon pertolongan atas kebesaran Allah. 

Doa Nabi Syam’un dikabulkan. Istana raja bersama seluruh masyarakatnya hancur beserta istri dan para kerabat yang mengkhianatinya.

Kemudian Nabi Syam’un bersumpah kepada Allah bahwa ia akan menebus semua dosa-dosanya dengan berjuang menumpas semua kebatilan dan kekufuran yang lamanya 1.000 bulan tanpa henti. Semua itu atas hidayah dari Allah.

Baca juga : Khutbah Jumat: Bersihkan Hati Sambut Ramadan

Lailatulkadar

Ketika Rasulullah SAW selesai menceritakan Nabi Syam’un Ghazi yang berjuang fisabilillah selama 1.000 bulan, salah satu sahabat berkata, “Ya Rasulullah, kami ingin juga beribadah seperti Nabiyullah Syam’un Ghazi.” 

Kemudian Rasulullah SAW diam sejenak. Malaikat Jibril lalu datang dan mewahyukan kepada beliau bahwa pada bulan Ramadan ada satu malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan. Itulah lailatul qadar atau lailatulkadar atau malam kemuliaan.

Pada kitab Qishashul Anbiyaa dikisahkan bahwa Rasullah Muhammad SAW tersenyum sendiri. Lalu bertanyalah salah seorang sahabatnya, “Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?” 

Rasullah SAW menjawab, “Diperlihatkan kepadaku pada Hari Akhir ketika seluruh manusia dikumpulkan di Mahsyar. Semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing, masuk ke surga. Ada salah seorang Nabi membawa pedang yang tidak punya pengikut satu pun masuk surga. Dialah Syam’un.”

Begitulah sekelumit kisah hikmah tentang Nabi Syam’un ‘Samson’ Al-Ghazi. Semoga bermanfaat. (Z-2)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »