Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta seluruh pihak untuk tetap waspada terhadap penyebaran kasus mutasi SARS-CoV-2 Omicron subvarian baru yakni BA.4 dan BA.5 di Indonesia lantaran kedua subvarian itu memiliki kemampuan lolos dari perlindungan yang dihasilkan oleh vaksin Covid-19.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menambahkan pemerintah saat ini telah mendeteksi satu kasus subvarian Omicron BA.3 dan tiga kasus BA.5. Empat pasien itu dilaporkan telah menerima minimal dua dosis vaksin dan bahkan seorang sudah menerima empat dosis vaksin Covid-19.
“Yang mungkin perlu kita waspadai yaitu immune escape,” kata Syahril dalam konferensi pers, Jumat (10/6).
“Artinya dia menghindar dari imunitas seseorang itu, ini memiliki kemungkinan dia bisa menghindar, lolos dari perlindungan kekebalan yang sudah ada pada seseorang yang melalui vaksinasi ataupun melalui kekebalan alamiah yang didapat,” imbuhnya.
Syahril melanjutkan, subvarian BA.4 dan BA.5 juga memiliki kemungkinan penyebaran virus yang lebih cepat dibandingkan varian Omicron sebelumnya yakni BA.1 dan BA.2. Selain itu, dua subvarian Omicron terbaru ini juga memiliki kemampuan penurunan terhadap terapi antibodi monoklonal.
Ia kemudian menjelaskan, penyebaran varian Covid-19 menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan jumlah kasus Covid-19 harian di Indonesia. Namun ia meminta masyarakat untuk tidak panik.
Syahril juga mewanti-wanti agar masyarakat tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan 5M, di antaranya yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Selain itu, warga yang belum sama sekali menerima vaksin Covid-19 maupun yang belum menerima vaksin primer lengkap diminta untuk segera mengakses layanan vaksinasi di fasilitas kesehatan. Ia juga mendorong agar masyarakat segera mengakses vaksinasi dosis lanjutan atau booster untuk mendapatkan imunitas tambahan.
“Memang penyebarannya cepat dari Omicron sebelumnya, tapi tingkat keparahannya tidak seberat Omicron sebelumnya. Walaupun nanti ada kenaikan kasus, tapi gejalanya ringan bahkan tidak ada gejala, dan kita bisa melakukan dengan isolasi mandiri,” ujar Syahril.
(khr/isn)
[Gambas:Video CNN]
Recent Posts
- Agent Diary: We’re only a week into peaks, if it hasn’t happened for you yet, it will!
- 4 Polisi Polres Jakpus dan Polsek Kemayoran Didemosi 5-8 Tahun Imbas Kasus DWP
- Opening of Ramada Plaza by Wyndham hotel in Jammu, J&K
- Crystal unveils collection of sailings for 35th anniversary
- How to Keep Guests and Hotel Teams Happy
Recent Comments