TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah Kota Batam beberapa bulan lalu telah mengumumkan rencana ambisius untuk membangun kawasan Eco City di Pulau Rempang, Batam yang menghadap ke perairan Selat Singapura.
Proyek ini bertujuan untuk menarik minat wisatawan dari Singapura dan wilayah sekitarnya, sambil mempromosikan konsep pembangunan berkelanjutan.
Kawasan Eco City Pulau Rempang ini direncanakan akan menjadi salah satu destinasi wisata utama di kawasan ini, menawarkan pengalaman yang menggabungkan keindahan alam, keberlanjutan, dan inovasi teknologi.
Proyek ini mendapat dukungan kuat dari pemerintah pusat yang melihatnya sebagai peluang untuk memperkuat hubungan ekonomi dan pariwisata antara Indonesia dan Singapura.
Kawasan Eco City: Konsep dan Tujuan
Kawasan Eco City di Batam akan mencakup sejumlah fasilitas dan atraksi yang dirancang untuk menarik wisatawan dari Singapura dan negara-negara tetangga. Salah satu ciri khas utama proyek ini adalah penekanan pada keberlanjutan lingkungan.
Kawasan ini akan ditanami dengan hutan mangrove yang dilestarikan, menjadikannya salah satu destinasi ekowisata terbaik di kawasan ini. Selain itu, akan ada taman-taman yang luas, jalan-jalan sepeda, dan jalur pejalan kaki yang ramah lingkungan.
Infrastruktur modern juga akan menjadi bagian integral dari proyek ini. Kawasan Eco City akan memiliki hotel-hotel mewah, restoran-restoran berkualitas, pusat perbelanjaan, dan fasilitas hiburan yang menghibur.
Iklan
Selain itu, ada rencana untuk membangun pusat konferensi dan pameran yang akan mendukung pertumbuhan industri MICE (Meeting, Incentives, Conferences, and Exhibitions).
Daya Tarik untuk Turis Singapura?
Salah satu tujuan utama proyek ini adalah menarik turis Singapura. Dengan lokasi Batam yang strategis yang hanya berjarak singkat dari Singapura dengan perahu cepat, Rempang Eco City diharapkan menjadi tujuan favorit bagi wisatawan Singapura yang mencari liburan singkat yang berbeda dari rutinitas kota mereka.
Selain keindahan alam yang mempesona dan keberlanjutan yang diusung proyek ini, ada rencana untuk mengadakan berbagai acara budaya dan seni yang akan memperkaya pengalaman wisatawan. Ini akan mencakup pertunjukan musik, festival seni, dan pameran budaya yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia.
Pembangunan Kawasan Eco City di Pulau Rempang diharapkan akan membawa dampak positif yang signifikan bagi ekonomi dan masyarakat setempat. Proyek ini diklaim akan menciptakan lapangan kerja baru dalam berbagai sektor, termasuk pariwisata, konstruksi, perhotelan, dan perdagangan.
Selain itu, pembangunan ini juga akan memperkuat hubungan antara Indonesia dan Singapura, terutama dalam hal pertukaran budaya dan ekonomi. Ini adalah langkah yang sangat positif menuju pembangunan yang berkelanjutan dan penciptaan peluang bagi masyarakat setempat.
ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | KHUMAR MAHENDRA | VISIT SINGAPORE
Pilihan editor: Relokasi Pulau Rempang, BP Batam Minta Warga Daftarkan Rumah Sebelum 20 September
Recent Posts
- Tributes paid to Not Just Travel operations executive Kristina Janes
- Humanizing Hospitality: How to Keep Guests and Hotel Teams Happy
- It’s Not in the Guidebooks Immersive Holiday Giveaway
- Irjen Karyoto Lantik 11 Pejabat Utama Polda Metro Jaya
- Virtuoso® Names the Nine Must-Have Experiences that Should be on Every Luxury Traveller’s List for 2025
Recent Comments