Kasus DBD di Klaten Meningkat, 14 Pasien Tercatat Meninggal Dunia


Nyamuk Aedes Aegypti(MI )

KASUS kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) meningkat di Kabupaten Klaten, Masyarakat diminta mewaspadai dengan menjaga kebersihan lingkungan.

”Kasus DBD di Klaten, Januari-Maret 2024 berjumlah 204 kasus, 14 di antaranya meninggal. Mereka yang meninggal kebanyakan anak-anak,” kata Bupati Klaten, Sri Mulyani, Senin (1/4).

Dinas Kesehatan Klaten melaporkan, bahwa DBD telah menyebar luas di seluruh wilayah kecamatan. Karena itu, perlu ada gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk).

Baca juga : Vaksin DBD Belum Menjadi Program Nasional, Pilihan Ada di Masyarakat

Saat ditemui usai rakor organisasi perangkat daerah (OPD), Sri Mulyani menjelaskan gerakan serentak PSN akan dilaksanakan setiap Jumat. Kegiata tersebut akan melibatkan komponen masyarakat.

“Dengan gerakan serentak PSN di Kabupaten Klaten nanti, mudah-mudahan serangan penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu dapat dikendalikan atau dicegah,” ujarnya.

Menurut Sri Mulyani, kasus DBD tidak hanya ada di Klaten. Kasus ini juga muncul di sejumlah daerah lain di Indonesia. Karena itu, penyebaran DBD perlu diwaspadai.

Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Dinkes Klaten, Wahyuning Nugraheni, menjelaskan kasus kematian akibat DBD itu rerata anak-anak.

“Kasus kematian akibat DBD tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Pedan, Wonosari, Tulung, Karangdowo, Klaten Selatan, Manisrenggo, dan Bayat,” jelasnya. (Z-8)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »