Kalangan Swasta Diharapkan Jadi Motor Penggerak Investasi Ekowisata Natuna


JAKARTA, bisniswisara.co.id: Kabupaten Natuna adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau beribukota di Ranai. Natuna merupakan kepulauan paling utara di selat Karimata yang memiliki potensi ekowisata termasuk situs geoparknya.

Tanjung Senubing adalah salah satu situs Geopark Natuna yang berada di Kecamatan Bunguran Timur. Tanjung Senubing merupakan destinasi wisata yang memiliki pemandangan alam yang estetis. 

Surga alam yang memikat siapa pun yang berkunjung kesana. Pemandangan yang tersuguh di Tanjung Senubing ini merupakan kombinasi antara hamparan tanah yang hijau dengan rerumputan dan pohon-pohon, bebatuan, serta lautan.

Bebatuan yang berada di Tanjung Senubing dikenal berjenis Tor granit dan berumur ± 125 – 65 juta tahun lalu. Bebatuan disini memiliki motif bergaris-garis dengan berbagai bentuk dan ukuran. 

Beberapa bentuk unik bebatuan di sini adalah bentuk kepala ikan hiu, buah belimbing, kapal, dan lain-lain. Akses ke Tanjung Senubing tidaklah sulit. Hal ini karena posisi Tanjung Senubing dekat dengan jalan. Waktu yang ditempuh dari Kota Ranai yaitu sekitar 15 menit dengan menggunakan motor atau mobil. 

Peluang dan tantangan pengembangan perikanan dan ekowisata di Natuna mendapatkan perhatian dengan dengan menjadi topik bahasan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Invest SEA.

Organisasi nirlaba yang mendorong investasi berkelanjutan di Asia Tenggara ini kembali menyelenggarakan FGD ketiganya pada pertengahan Juli lalu dengan diikuti oleh berbagai stakeholder baik dari pusat maupun daerah.

Termasuk perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), serta pengurus Natuna Geopark.

Sebagai kepulauan dengan lebih dari 98% wilayahnya merupakan lautan, Natuna memiliki kekayaan hayati laut yang melimpah. Natuna sendiri termasuk dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 711 yang memiliki estimasi potensi lestari (MSY) mencapai 1.306.379 ton/tahun, dengan jumlah tangkap yang diperbolehkan (JTB) sebesar 911.534 ton/tahun.

Catur Sarwanto selaku Direktur Bisnis dan Investasi Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatakan Natuna memiliki potensi sumberdaya ikan yang cukup besar (potensi WPP 711 mencapai 911 ribu ton/tahun) dan potensi budidaya ikan seperti kerapu dan napoleon yang telah diekspor ke Malaysia, Jepang, dan Singapura.

Namun potensi ini belum dijalankan secara optimal. Catur berharap pergerakan investasi dapat mengembangkan sektor ini. Kementerian pun saat ini menargetkan investasi sebesar Rp 9 triliun di sektor kelautan dan perikanan, dan Natuna menjadi salah satu wilayah yang menarik untuk menjalankan investasi tersebut.

Selain keanekaragaman hayati dan kekayaan laut yang melimpah, Natuna juga memiliki potensi unggulan dalam bidang ekowisata dan wisata bahari.

Keindahan alam Natuna yang masih alami dan belum banyak dikenal dunia menawarkan peluang besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata yang unik dan berkelanjutan, mulai dari pantai yang asri hingga air terjun yang menyegarkan, serta pesona gunung dan bukit yang tak kalah indah.

Fehmiu Octaviano, perwakilan Direktorat Minat Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pun menyatakan wisata bahari dan ekowisata yang ada di area Natuna saat ini masih perlu untuk dikembangkan. 

 

    Mesjid Agung, Salah satu icon di Natuna

Dengan peningkatan kualitas fasilitas seperti homestay dan rumah makan, serta perbaikan infrastruktur dan penurunan harga tiket pesawat sehingga wisatawan akan merasa lebih nyaman untuk berkunjung ke Natuna. 

Jika dipadukan dengan promosi yang efektif, Natuna bisa menjadi salah satu destinasi utama untuk sektor ekowisata di Indonesia.

Tak hanya memiliki kekayaan alam yang berlimpah, Natuna juga menawarkan pengalaman wisata geologi dan keanekaragaman geologi yang tinggi di kawasan geosite dalam Geopark Natuna, serta penjelajahan situs bersejarah yang menarik.

Basri selaku Ketua Harian Geopark Natuna mengatakan kawasan geografis Natuna yang memiliki keragaman dan warisan geologi, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya yang bernilai tinggi membuat Natuna dapat menjadi salah satu destinasi wisata yang pantas untuk dipromosikan baik dalam skala nasional maupun internasional. 

“Demi mengoptimalkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Natuna, khususnya area geopark, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dalam proses pengembangannya.” kata Basri.

Meski potensinya melimpah, akses menuju Natuna masih terbilang sulit. Menanggapi hal ini, Safrudin selaku Inspektorat Ahli Madya Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan menjelaskan saat ini Pemerintah melalui kementerian/lembaga terkait  akan melakukan pembahasan secara detail mengenai komponen-komponen biaya operasional pesawat udara yang memungkinkan untuk disesuaikan dengan kondisi harga-harga saat ini.

Armand Suparman selaku Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) menambahkan bahwa di era desentralisasi pasca reformasi, pihaknya berharap sektor swasta lebih optimal berkolaborasi dengan Natuna. 

Namun, peningkatan investasi masih terkendala regulasi dan birokrasi, seperti perizinan dan infrastruktur. Dengan dukungan kementerian dan lembaga terkait, kita bisa merencanakan kebijakan strategis yang lebih sederhana untuk mendukung pertumbuhan di daerah seperti Natuna.

Tentang Invest SEA

Invest SEA adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk membantu mendorong investor baru dan investor lama untuk mengembangkan usaha yang berkelanjutan melalui pertumbuhan ekonomi hijau dan kondisi kerja yang adil, memajukan praktik bisnis yang menciptakan peluang bagi generasi mendatang di kawasan Asia Tenggara. 

Organisasi ini memiliki misi untuk meningkatkan profil Asia Tenggara sebagai wilayah dengan peluang investasi berkelanjutan yang belum dimanfaatkan di industri ekowisata, sumber daya alam, dan perikanan, sekaligus menjadi pengelola yang baik dari salah satu lingkungan yang paling beraneka ragam di dunia. 

 



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »