Journey to Sense ;The Story about Mind, Body and Soul.


LONDON, bisniswisata.co.id: Dalam dunia dengan kemajuan teknologi serba cepat ini, wanita dihadapkan pada tantangan lingkungan yang penuh dengan tuntutan yang kemudian menyebabkan terputusnya hubungan dengan kedalaman diri mereka sendiri. 

Fenomena ini jarang ditemui pada generasi sebelumnya. Wanita cenderung terjebak dalam lingkaran stres yang berkelanjutan, karena mereka harus menanggung berbagai ekspektasi dan tuntutan lingkungan dalam kecepatan yang lebih tinggi daripada kemampuan otak untuk beradaptasi.

Paparan informasi yang berlebihan dan terus-menerus kadang sulit untuk diasimilasikan dan diproses dalam diri, sehingga menciptakan jaringan permasalahan yang tidak terselesaikan dengan baik. Akibatnya, tubuh kemudian menjadi tempat penyimpanan akumulasi pengalaman yang tidak menyenangkan, trauma, dan lapisan beban emosi yang bermanifestasi sebagai ketegangan, rasa sakit, dan penyakit yang berulang.

Keseimbangan mental-emosional juga terpengaruh sehingga menimbulkan masalah seperti kecemasan, depresi, emosi tidak stabil,ketergantungan, dan berbagai gangguan lainnya.

Menanggapi hal ini, Tatum Maya, wanita Indonesia yang berprofesi sebagai seniman visual dan berdomisili di Swedia, Nandinne Kuntjoro, seorang penulis dan fasilitator movement awareness di Indonesia serta Griska Gunara Keating, instruktur Yoga bersertifikat di Inggris, bersama-sama mengusulkan proyek pengembangan kemampuan bagi wanita bertajuk “ Journey to Sense – The Story about Mind, Body and Soul.

Program ini merupakan suatu  pengembangan kapasitas diri bagi wanita untuk berbagi pengalaman guna meningkatkan pemahaman tentang perannya dalam lingkungan dan memupuk kembali hubungan dengan inti dirinya. Tiga hal utama yang ingin dipupuk adalah keselarasan antara tubuh, pikiran dan jiwa; rasa welas asih di dalam diri; dan kemampuan serta sikap positif. 

 

Tatum Maya ( kiri) dan Nandinne Kuntjoro

        Griska Gunara Keating

“Journey to Sense” ingin menciptakan ruang dialog dan membangun koneksi terkait dampak kemajuan teknologi pada kesejahteraan wanita. Untuk itu kegiatannya a.l adalah Yoga Ashtanga Ritual Holistik (Pengetahuan mendasar dan menyeluruh), Sabtu, 25 Mei 2024 . 09.00 – 12.00 CET I Minggu, 26 Mei 2024 . 09.00 -12.00 Di Kulturabetcentrum Rosa Huset, Långgatan 6, 54130 Skövde, Swedia.

Program ini adalah program dari perempuan untuk perempuan guna meningkatkan kemampuan memahami pengalaman universal dan memupuk kapasitas untuk terhubung kembali dengan diri mereka sendiri. 

Program ini bertujuan untuk membangun saling pengertian mendalam antara tubuh, pikiran dan jiwa perempuan; menumbuhkan rasa welas asih di dalam diri; dan meningkatkan kemampuan dan sikap positif,  menciptakan ruang yang mendukung untuk mendorong dialog dan membangun keterhubungan mengenai kesejahteraan perempuan

Tatum Maya

Seorang seniman lintas budaya yang tinggal di Swedia, berasal dari Sumbawa Besar, Provinsi Nusa Tenggara Barat di Indonesia. Dibesarkan dalam lingkungan multikultural, ia memperoleh perspektif luas dalam seni, dan karya-karyanya mencerminkan warisan budayanya yang kaya. Pada tahun 2010, ia pindah ke Swedia, yang menjadi rumah keduanya setelah Indonesia.

Tatum sangat terlibat dalam dunia seni, berpartisipasi aktif di Swedia dan Indonesia. Setelah sukses mengikuti beberapa pameran seni di Swedia, ia melihat rasa ingin tahu masyarakat Nordik terhadap budaya Indonesia semakin meningkat.

Termotivasi oleh hal tersebut, ia berinisiatif meluncurkan proyek pertukaran budaya antara Nusa Tenggara Barat dan Swedia. Karya seninya dalam Journey to Sense dapat dirasakan melalui pola geometris, bentuk figuratif manusia, dan simbol keagamaan yang disebutkan di atas. 

Dalam setiap lukisan, seseorang menyaksikan perjalanan transformatif dari unsur-unsur familiar dan asing yang menyatu secara harmonis, menggugah perjalanan batin yang melintasi beragam alam kesadaran, dengan mulus bernavigasi dari dunia material menuju dunia imajinasi.

Nandinne Kuntjoro

Tulisan-tulisan yang dihadirkan dalam ‘Journey to Sense’ adalah karya Nandinne Kuntjoro, seorang fasilitator kesadaran gerakan dan penulis, yang ditampilkan sebagai respon terhadap seni visual karya Tatum Maya. 

Perjalanannya merangkai kata menjadi puisi dan syair dimulai sejak usia muda menggambarkannya sebagai cerminan tulus dari dunia batinnya dalam menanggapi dunia luar. 

Tulisan-tulisannya mengungkap lapisan-lapisan emosi mentah dan ekspresi pribadi, yang ditangkap oleh ‘indranya, diwujudkan oleh’ dirinya sendiri’ dan dilahirkan sebagai karya seni yang diciptakan bersama dengan sang seniman.

Lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia, ia kemudian pindah ke Bandung selama masa kuliahnya dan akhirnya menetap di Jakarta, tempat ia tinggal saat ini. Pada tahun 2014, hasratnya secara organik beralih ke praktik gerakan tubuh, khususnya yoga, menjadi bagian penting dalam eksplorasi berkelanjutannya dalam memahami dunia dengan mempelajari cara kerja ‘dirinya’ sendiri. 

Sejak itu, ia secara aktif berperan sebagai fasilitator kelas yoga dan gerakan di Jakarta,memupuk perjalanan penemuan jati dirinya yang berkelanjutan, dan berbagi minatnya dengan orang lain.

Griska Gunara

Sebagai  instruktur Yoga bersertifikat (RYT 300®), Griska saat ini tinggal di Peterborough, Inggris, mewujudkan komitmen seumur hidup untuk belajar. Dedikasinya yang mendalam pada Ashtanga Yoga telah menyingkapkan sebuah tempat perlindungan dalam dirinya, sebuah penemuan yang selama ini ia cari.

“Satu-satunya jalan keluar adalah Masuk kedalam diri” ungkapnya. Yoga telah menjadi praktik transformatif baginya, memberikan relaksasi fisik yang mendalam dan memperluas ruang mental dan spiritual.

Melalui perjalanan yoganya, Griska menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak dapat ditemukan dalam pencarian eksternal seperti harta benda atau kecanduan lainnya yang merugikan, karena hal ini hanya memberikan kepuasan sesaat.

Dalam upayanya untuk menemukan jati dirinya, ia dengan berani mengikuti intuisinya, bertualang melampaui zona nyamannya pada tahun 2019 untuk hijrah ke Bali, Indonesia. Sejak itu, dia dengan sepenuh hati membenamkan dirinya dalam eksplorasi dan dedikasi penuh waktu pada Ashtanga Yoga.

 



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »