Jokowi Resmikan Ekspansi Smelter Freeport Indonesia di Gresik


PRESIDEN Joko Widodo meresmikan ekspansi smelter PT. Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Kamis (14/12). Jokowi menyebut smelter itu akan meningkatkan kapasitas produksi dari sebelumnya berada di level 1 juta dry metric ton (dmt) menjadi 1,3 juta dmt per tahun.

Seperti diberitakan, selain menghasilkan produk katoda tembaga, smelter ini nantinya akan menghasilkan produk sampingan diantaranya produk yang terkandung dalam lumpur anoda yakni emas dan perak murni.

“Saya sangat menghormati apa yang telah dilakukan oleh PT. Smelting yang berekspansi sehingga kapasitas untuk produksi anoda maupun katoda tembaga naik dari 1 juta ton pertahun menjadi 1,3 juta ton per tahun,” ujar presiden seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga : Kadin Respons Wacana Pemerintah Perpanjang IUPK Freeport

Ekspansi smelter, menurut presiden menunjukkan komitmen PT. Freeport Indonesia yang bekerja sama dengan Mitsubishi membangun hilirisasi sehingga memberikan nilai tambah.

“Yang paling penting nilai tambah ada di Indonesia dan kita harapkan dengan pembangunan smelter yang ada di Gresik ditambah lagi 1,7 juta ton per tahun. Artinya 1 tahun smelter kita bisa berproduksi 3 juta ton per tahun,” terang presiden.

Baca juga : Soal Denda Smelter, Freeport: Sudah Komunikasi dengan Pemerintah

Sebelumnya, perusahaan asal China yakni PT Hailiang Nova Material Indonesia sedang membangun pabrik foil tembaga di Gresik, Jawa Timur.

“Nanti akan muncul industri baru seperti sudah ada juga dalam proses pembangunan untuk copper foil,” ujar presiden.

Dengan hilirisasi, Ia berharap akan akan banyak investor membangun industri-industri turunan tembaga di Indonesia.

“Tidak hanya tembaga. Tidak hanya nikel. Tidak hanya bauksit. Tidak hanya timah tetapi juga di luar mineral semuanya harus dihilirisasikan agar nilai tambah itu ada di negara kita,” imbuh presiden.

Bertambahnya industri baru diyakini bisa menyerap tenaga kerja. Jokowi menegaskan, Indonesia tidak akan lagi mengekspor bahan mentah.

“Jangan sampai kita kirim lagi mineral dalam bentuk mentah, bahan-bahan perkebunan pertanian dalam bentuk mentah. Harus minimal setengah jadi atau syukur bisa barang jadi,” tukasnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan Indonesia memiliki saham PT. Freeport Indonesia sebesar 51% melalui BUMN.

“Kami bersama Freeport dan tentu partner-partner kami dari Mitsubishi, kita punya komitmen untuk mendukung program hilirisasi yang bapak canangkan,” ucap Erick.

Pada Mei 2024, Erick mengatakan pembangunan smelter tembaga akan selesai. Adapun kapasitas produksi per tahun yang dihasilkan mencapai 1,7 ton serta Precious Metal Refinery (PMR) untuk mengolah emas dan perak sebesar 6.000 ton per tahun.

“Ini merupakan desain single smelter terbesar di dunia bapak yang hingga pada tahun november ini kemajuannya sudah mencapai 83%,” tukas Erick. (Z-5)

PRESIDEN Joko Widodo meresmikan ekspansi smelter PT. Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Kamis (14/12). Jokowi menyebut smelter itu akan meningkatkan kapasitas produksi dari sebelumnya berada di level 1 juta dry metric ton (dmt) menjadi 1,3 juta dmt per tahun.

Seperti diberitakan, selain menghasilkan produk katoda tembaga, smelter ini nantinya akan menghasilkan produk sampingan diantaranya produk yang terkandung dalam lumpur anoda yakni emas dan perak murni.

“Saya sangat menghormati apa yang telah dilakukan oleh PT. Smelting yang berekspansi sehingga kapasitas untuk produksi anoda maupun katoda tembaga naik dari 1 juta ton pertahun menjadi 1,3 juta ton per tahun,” ujar presiden seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga : Kadin Respons Wacana Pemerintah Perpanjang IUPK Freeport

Ekspansi smelter, menurut presiden menunjukkan komitmen PT. Freeport Indonesia yang bekerja sama dengan Mitsubishi membangun hilirisasi sehingga memberikan nilai tambah.

“Yang paling penting nilai tambah ada di Indonesia dan kita harapkan dengan pembangunan smelter yang ada di Gresik ditambah lagi 1,7 juta ton per tahun. Artinya 1 tahun smelter kita bisa berproduksi 3 juta ton per tahun,” terang presiden.

Baca juga : Soal Denda Smelter, Freeport: Sudah Komunikasi dengan Pemerintah

Sebelumnya, perusahaan asal China yakni PT Hailiang Nova Material Indonesia sedang membangun pabrik foil tembaga di Gresik, Jawa Timur.

“Nanti akan muncul industri baru seperti sudah ada juga dalam proses pembangunan untuk copper foil,” ujar presiden.

Dengan hilirisasi, Ia berharap akan akan banyak investor membangun industri-industri turunan tembaga di Indonesia.

“Tidak hanya tembaga. Tidak hanya nikel. Tidak hanya bauksit. Tidak hanya timah tetapi juga di luar mineral semuanya harus dihilirisasikan agar nilai tambah itu ada di negara kita,” imbuh presiden.

Bertambahnya industri baru diyakini bisa menyerap tenaga kerja. Jokowi menegaskan, Indonesia tidak akan lagi mengekspor bahan mentah.

“Jangan sampai kita kirim lagi mineral dalam bentuk mentah, bahan-bahan perkebunan pertanian dalam bentuk mentah. Harus minimal setengah jadi atau syukur bisa barang jadi,” tukasnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan Indonesia memiliki saham PT. Freeport Indonesia sebesar 51% melalui BUMN.

“Kami bersama Freeport dan tentu partner-partner kami dari Mitsubishi, kita punya komitmen untuk mendukung program hilirisasi yang bapak canangkan,” ucap Erick.

Pada Mei 2024, Erick mengatakan pembangunan smelter tembaga akan selesai. Adapun kapasitas produksi per tahun yang dihasilkan mencapai 1,7 ton serta Precious Metal Refinery (PMR) untuk mengolah emas dan perak sebesar 6.000 ton per tahun.

“Ini merupakan desain single smelter terbesar di dunia bapak yang hingga pada tahun november ini kemajuannya sudah mencapai 83%,” tukas Erick. (Z-5)





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »