Ini Tips Menjaga Mental Anak dalam Perjalanan Mudik
PSIKOLOG klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo membagikan tips untuk menjaga mental anak tetap dalam kondisi prima selama mengikuti perjalanan mudik Lebaran 2024.
“Hal pertama yang harus kita pastikan adalah pastikan anak dalam keadaan fit untuk melakukan perjalanan jauh,” kata Vera, Rabu (3/4).
Menanggapi banyaknya anak yang akan mengikuti perjalanan mudik, Vera meminta orangtua yang membawa anak mereka mengikuti perjalanan jauh agar memperhatikan betul kenyamanan anak selama berkendara.
Baca juga : Ini Tips Agar Anak tidak Rewel di Perjalanan Mudik
Hal tersebut dapat dilakukan dengan menyiapkan barang-barang kebutuhan anak seperti mainan kesukaan, obat-obatan yang diperlukan, hingga bantal dan selimut yang bisa menunjang perjalanan aman dari kondisi apapun.
Guna menunjang kenyamanan anak, orangtua juga sudah bisa mulai mempelajari dan mempertimbangkan dengan matang rute perjalanan seperti apa yang akan dipilih. Misalnya, jalanan yang akan dilewati, jenis moda transportasi yang dinaiki, hingga waktu keberangkatannya.
“Mohon pastikan Anda memilih moda transportasi yang aman dan nyaman untuk anak-anak,” kata Vera.
Baca juga : Ini Tips Agar Mudik Anda Aman dan Nyaman
Lebih lanjut Vera menyarankan supaya mental dan kenyamanan anak semakin terjaga, orangtua perlu memberikan penjelasan terkait suasana tempat yang akan dikunjungi seperti apa, siapa saja pihak yang akan ditemui hingga apa saja aktivitas yang bisa dilakukan, terutama bagi anak-anak yang baru pertama kali mengikuti kegiatan mudik.
Sementara terkait pemberian gawai seperti tablet dan ponsel, Vera mengatakan boleh saja digunakan supaya anak tidak rewel selama perjalanan jauh. Namun, disarankan agar orangtua dapat tegas dan jelas memberikan batasan waktu bermain gawai seperti ketika bertemu macet di jalur darat atau keterlambatan pesawat, sehingga anak dapat menghabiskan waktu dengan baik dengan porsi penggunaan gawai yang sesuai dengan usia.
“Boleh saja asal tetap jelas batasannya misal boleh main gawai jika bertemu macet di perjalanan, atau pesawat delay. Jadi sifatnya untuk membantu di saat darurat (emergency) saja. Selebihnya ajak anak menikmati perjalanan dan manfaatkan untuk tingkatkan komunikasi atau bounding dengan anak juga selama perjalanan,” ucap Vera.
Baca juga : Jelang Ramadan, Chef Devina Beri Tips Menu Sahur dan Buka Puasa untuk Si Kecil
Ia menambahkan agar anggota keluarga terhindar dari post holiday blues atau kondisi seseorang merasa sedih ketika liburan berakhir, masyarakat dianjurkan mulai menjalankan rutinitas seperti biasanya beberapa hari sebelum waktu libur usai.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan ada sebanyak 193,6 juta orang atau 71,7% dari total penduduk melakukan perjalanan mudik selama periode Lebaran 2024.
“Kami melakukan prediksi berdasarkan pemetaan dari tanggal-tanggal libur yang telah ditetapkan,” kata Kepala Badan Transportasi Kementerian Perhubungan Robby Kurniawan dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (17/3).
Adapun alasan masyarakat melalukan perjalanan mudik adalah 52% untuk merayakan Idulfitri di kampung halaman, sebanyak 35,2% tradisi mengunjungi sanak saudara di kampung, dan 10,6% memanfaatkan waktu libur Lebaran untuk berkunjung ke tempat wisata. (Ant/Z-1)
Recent Posts
- Cathay to resume pre-Covid capacity as Hong Kong airport expands
- Kejaksaan Bantah Kriminalisasi Tom Lembong, Tantang Adu Kuat Bukti
- Canary Technologies Named to the 2024 Deloitte Technology Fast 500™
- Microsoft ‘deploying fix’ after users report problems with Outlook and Teams | Science, Climate & Tech News
- Huw Merriman urges Aito members not to ‘give up on government’
Recent Comments