TEMPO.CO, Jakarta – India baru-baru ini telah mengeluarkan kebijakan menyetop ekspor beras non basmati. Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, menanggapi kebijakan larangan ekspor India.
“Makanya kita harus swasembada pangan,” ujar Zulhas, sapaan akrabnya, usai acara peluncuran bursa kripto di Jakarta Selatan pada Jumat, 28 Juli 2023.
Lebih lanjut, dia menyebut tidak menyukai impor beras. “Walaupun jadi Menteri Perdagangan, saya tidak suka adanya impor terus,” tutur Zulkifli Hasan.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah India telah menyetop ekspor beras non basmati per 20 Juli 2023 setelah harga beras eceran di sana naik 3 persen dalam sebulan. Ini dikarenakan hujan lebat merusak tanaman secara signifikan.
“Untuk memastikan ketersediaan beras putih non-basmati yang cukup di pasar India dan untuk menahan kenaikan harga di pasar domestik, pemerintah India telah mengubah kebijakan ekspor,” kata Kementerian Pangan dalam pernyataan resminya pada Kamis, 20 Juli 2023.
Iklan
Padahal, dinukil dari Reuters, India menyumbang lebih dari 40 persen ekspor beras dunia. Sedangkan persediaan beras yang rendah dengan eksportir lain bisa meningkatkan harga pangan yang telah didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu, serta cuaca yang tidak menentu.
AMELIA RAHIMA SARI | REUTERS
Pilihan editor: Bursa Kripto Diresmikan, Mendag Harap Bursa CPO Bisa Segera Diselesaikan
Recent Posts
- Sapta Nirwandar: IslamiCruise Malaysia-Saudi Populerkan Halal Tourism dan Targetkan 6.000 wisatawan.
- The Secret to Hotel Efficiency: How to Lighten the Load and Delight Guests
- Sejumlah Klub Bersaing Ketat Rebut Tiket Babak 6 Besar PNM Liga Nusantara
- Myanmar Mundur, Filipina Gelar ATF-2026 di Cebu
- IHG’s Luxury & Lifestyle Leadership Boosted by Strategic Growth, Segment Expertise and Enterprise Strength
Recent Comments