TEMPO.CO, Jakarta – Purchasing Manager’s Index atau PMI Manufaktur Indonesia pada April 2022 berada di level 51,9 atau naik dibandingkan dengan Maret menurut hasil survei S&P Global. Sebelumnya Maret lalu, PMI tercatat sebesar 51,3.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan peningkatan PMI seiring dengan menguatnya laju ekspor. Pada Maret 2022, ekspor mengalami surplus hingga US$ 4,53 miliar.
“Jadi, hasil PMI ini mewakili perbaikan kondisi bisnis seluruh sektor manufaktur di Indonesia selama delapan bulan berturut-turut dengan tingkat perbaikannya yang tercepat sejak Januari lalu,” tutur Menperin dalam keterangannya, Kamis, 5 Mei 2022.
Indeks manufaktur Indonesia disebut lebih tinggi dari beberapa negara lain. PMI pada April melewati PMI manufaktur Cina yang sebesar 46,0; Rusia 48,2; Malaysia 51,6; Taiwan 51,7; dan Vietnam 51,7.
Adapun pemulihan dari sektor manufaktur dianggap dapat mendukung solidnya kinerja pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2022. Agus menyebut sektor industri manufaktur masih menunjukkan ekspansi dengan laju lebih cepat sepanjang April.
Recent Comments