IHSG Berpeluang Rebound Pekan Ini


JawaPos.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang menguat pekan ini. Didorong proyeksi terhadap Bank Indonesia (BI) yang akan mempertahankan suku bunganya pada rapat dewan gubernur 15-16 Februari mendatang. Meski demikian, pernyataan hawkish The Federal Reserve (The Fed) berpotensi membuat pasar saham cenderung terkoreksi.

“BI diperkirakan akan melakukan jeda kenaikan suku bunga pada rapat kebijakan berikutnya. Karena tekanan inflasi yang rendah dan rupiah yang lebih kuat,” kata analis pasar modal Hans Kwee kepada Jawa Pos, Minggu (12/2).

Nilai tukar rupiah terapresiasi 2,9 persen secara year-to-date (YtD) menjadi Rp 15.100 per USD sampai akhir pekan lalu. Angka tersebut termasuk yang tertinggi dibandingkan negara-negara berkembang Asia yang setara.

Sejalan dengan rendahnya permintaan dolar Amerika Serikat (USD) dalam negeri akibat impor bahan bakar normal, tidak ada jadwal repatriasi dividen/pembayaran utang luar negeri, dan belum musim haji.

“Rupiah lebih terapresiasi dibandingkan dengan ringgit Malaysia (RM) sebesar 2,4 persen, peso Filipina (PHP) 1,6 persen, dan rupee India 0 persen YtD,” beber Hans.

Selain itu, inflasi Januari 2023 sebesar 0,34 persen secara bulanan dan 5,28 persen secara year-on-year (YoY). Dengan inflasi inti 3,3 persen YoY. Data tersebut ebih rendah dari inflasi Desember 2022 dengan 0,7 month-to-month (MtM), 5,5 persen secara tahunan, dan inflasi inti 3,4 persen YoY.

Berdasarkan indikator perekonomian itu, Hans memperkirakan, suku bunga suku bunga acuan BI akan tetap. Ditambah spread yang optimal sebesar 100 bps antara BI 7 day reverse repo rate (5,75 persen) dan Fed fund rate (FFR) (4,50-4,75 persen) saat ini.

Meski demikian, perbaikan data tenaga kerja non farm payroll Amerika Serikat (AS) dan pernyataan sejumlah pejabat The Fed yang cenderung hawkins membuat pasar saham cenderung terkoreksi. Data NFP Januari 2023 melonjak menjadi 517 ribu dari 260 ribu pada Desember 2022. Angka tersebut juga lebih tinggi dari perkiraan pasar dalam polling Dow Jones sebesar 187 ribu.

Tingkat pengangguran AS selama Januari 2023 juga menurun menjadi 3,4 persen dari 3,5 persen pada bulan sebelumnya. Capaian itu menandakan bahwa sektor tenaga kerja di Negeri Paman Sam masih cukup kuat. Meski data ekonomi lainnya mulai menandakan adanya pelemahan.

“Ini yang bisa mendorong The Fed untuk tetap menaikan suku bunga acuannya. Data tenaga kerja yang kuat cenderung menimbulkan kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed yang agresif sehingga memperlemah pasar saham,” jelas dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Trisakti itu.

Kekhawatiran itu kembali muncul setelah Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa proses penurunan inflasi baru saja dimulai. Namun masih akan berlangsung cukup lama. “Komentar tersebut memicu ekspektasi bahwa otoritas moneter tertinggi di AS tersebut bisa jadi akan menaikan suku bunga lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang saat ini dianggap sudah tercermin di pasar,” beber Hans.

Dengan demikian, IHSG berpeluang menguat pekan ini. Dengan support di level 6.803 sampai 6.688. Sedangkan, resistance berada di posisi 6.961 hingga 7.000.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat fluktuatif selama 6 sampai 10 Februari 2023. Peningkatan sebesar 10,31 persen terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa. Dari 18,618 miliar saham menjadi 20,537 miliar saham dalam sepekan lalu. Namun, kapitalisasi pasar bursa justru turun 0,22 persen. Dari Rp 9.510,520 triliun menjadi Rp 9.489,727 triliun.

Begitu pula rata-rata frekuensi transaksi harian bursa yang turun 3,70 persen menjadi 1.116.417 transaksi. “IHSG turut mengalami perubahan, yaitu sebesar 0,45 persen (secara mingguan) menjadi 6.880,329 dari 6.911,732 pada pekan sebelumnya,” papar P.H. Sekretaris Perusahaan BEI Aulia Noviana Utami Putri.

Sedangkan investor asing pada Jumat (10/2) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 754,94 miliar. Sehingga sepanjang 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp 1,239 triliun.

Editor : Dhimas Ginanjar

Reporter : Agas Putra Hartanto





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »