IAF ke-2: Peningkatan Investasi Energi dan Sektor Bisnis Alternatif


BALI, bisniswisata.co.id: Indonesia berhasil mencapai kesepakatan investasi di sektor energi dengan nilai investasi total US$1,5 miliar pada High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Bali, 1—3 September 2024.

Indonesia juga mencapai kesepakatan investasi di sektor bisnis alternatif dengan nilai kesepakatan sekitar US$1,26 miliar. Demikian disampaikan Direktur Afrika, Direktorat Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Dewi Justicia Meidiwaty di Nusa Dua, Bali.

Melihat potensi nilai investasi disektor bisnis alternatif yang cukup besar, semakin membuka peluang bagi pelaku industri di Indonesia untuk melakukan ekpansi pasar ke Afrika.

“Salah satu sektor potensial tersebut adalah sektor bisnis kosmetik. Perusahaan asal Indonesia, PT Tirta Ayu misalnya, telah berhasil melakukan penjajakan perluasan pasar ke Zimbabwe dengan membuka franchise yang akan disepakati dalam waktu dekat,” kata Meidiwaty.

Selain dengan Zimbabwe, PT Tirta Ayu juga telah merencanakan pembangunan pabrik kosmetik di Eswatini. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Eswatini didominasi oleh sektor manufaktur, tekstil, produk kimia, dan alas kaki. Melalui ekspansi perusahaan Indonesia di sektor kosmetik akan semakin membuka diversifikasi pasar produk Indonesia di negara tersebut.

Indonesia-Africa-Peningkatan-Investasi
Menyongsong masa depan bersama untuk keselarasan visi Indonesia Emas 2045 dan Agenda Afrika 2063

Pada IAF ke-2 dan HSF MSP juga ditandatagani MoU empat perusahaan asal Tanzania dengan Indonesia, yaitu PT Essa Industries, Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC), Tanzania Fertilizer Regulatory Authority (TFRA), dan Tanzania Investment Center (TIC) mengenai rencana pembangunan pabrik pengolahan gas alam menjadi amonia/pupuk.

“Hal ini sejalan dengan upaya kedua negara untuk medukung ketahanan pangan di masa depan,” kata Direktur Meidiwaty.

Nigeria juga tidak luput dari sasaran para pebisnis Indonesia dalam sektor teknologi pangan, salah satunya adalah PT Saputra Global Harvest yang akan melakukan penjualan alat produksi pupuk berbahan bakar batu bara.

Selain kosmetik, pupuk, dan teknologi pertanian, juga terdapat perusahaan Indonesia PT Investasi Cemindo Gemilang yang telah mengakuisisi pabrik semen Alpha Ciment SA di Madagaskar melalui kemitraan dengan Gamma Civic, Mauritius.

Bidang Energi

Kesepakatan bidang energi menjadi capaian yang menjanjikan dari target kesepakatan delebrasi AIF 2024 senilai total US$3,5 miliar,jelas Direktur Meidiwaty.

Lebih jauh dipaparkan bahwa beberapa kesepakatan yang dicapai, antara lain, penandatanganan kontrak training antara PT. Pertamina Training & Consulting (PTC) dengan Petrofound Namibia yang akan dilakukan di Integrated Drilling Training Center (IDTC), Indonesia. Dengan Tanzania, PT Pertamina telah mendapatkan redistribusi 60% saham Wentworth Resources di Blok gas Mnazi Bay.

PT PLN juga telah melakukan kerja sama pengembangan energi panas bumi dengan Tanesco dan Tanzania Geothermal development Company/TGDC dengan target pengembangan sebesar 225 MW di Natron, Luhoi, dan Ngozi.

Berbagai kesepakatan antara Indonesia-Tanzania juga merupakan hasil tindak lanjut kunjungan Presiden RI ke Tanzania pada 21-22 Agustus 2023 yang menghasilkan sejumlah komitmen kerja sama, khususnya di bidang energi.

Ditambahkan Direktur Afrika Kemlu, selain kesepakatan antara Indonesia dengan negara-negara Afrika, IAF ke-2 juga menjadi forum yang memfasilitasi kesepakatan antarnegara Afrika.

“Salah satunya adalah komitmen kerja sama antara Mozambik dengan Afrika Selatan terkait eksplorasi dan komersialisasi gas EPCC Buzi,” katanya.

Selain BUMN, sektor swasta juga berhasil meraih nilai investasi dengan Afrika, antara lain PT Energi Mega Persada (EMP) dengan Vutomi Energy melalui kerja sama komersialisasi Independent Power Plant (IPP) sebesar 500 megawatt.

Sejumlah kesepakatan di bidang energi semakin memperkuat kerja sama Indonesia-Afrika dalam mengamankan pasokan dan ketahanan energi di tengah kondisi geopolitik global yang tidak menentu.

Dengan berbagai komitmen kerja sama yang telah disepakati, diharapkan akan semakin memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia-Afrika untuk menyongsong masa depan bersama untuk keselarasan visi Indonesia Emas 2045 dan Agenda Afrika 2063. *



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »