JawaPos.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat sektor Industri Logam tumbuh sebesar 20,6 persen pada kuartal III-2022. Capaian ini merupakan yang tertinggi selama 10 tahun terakhir. Salah satu penunjangnya adalah perkembangan sektor industri baja.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier mengungkapkan bahwa pemerintah terus mendorong program hilirisasi industri. Apresiasi diberikan kepada sektor industri, salah satunya PT Tatalogam Lestari yang berhasil memasarkan produk hilirnya hingga ke luar negeri.
“Pemerintah terus mendukung hilirisasi. Kita dukung penerapan SNI baja ringan,” imbuh Taufiek.
Ia melanjutkan, dukungan lain yang diterapkan pemerintah adalah dengan instrumen TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Jadi jika TKDN sudah 40 persen produk tersebut punya hak untuk masuk ke dalam goverment expenditure untuk pembangunan di pemerintah Pusat, Daerah, maupun BUMN. Menurutnya, langkah ini menjadi stimulus dari pemerintah agar industri bisa meningkatkan utilitasnya.
Pada bagian lain Vice Presiden Tatalogam Group, Stephanus Koeswandi menerangkan, produk atap metal Multi Sirap merupakan produk akhir baja ringan berupa atap metal yang dilapisi batu rijang dan batu andesit atau batuan alam unik dari gunung berapi memiliki tingkat kekerasan tinggi.
“Atap Multi Sirap merupakan hasil kolaborasi antara Tatalogam Lestari dengan UD Celladia, IKM pengrajin batuan alam di Trenggalek, Jawa Timur yang sudah bermitra dengan kami sejak tahun 1994,” terang pimpinan perusahaan yang belum lama ini juga dianugerahi penghargaan Indi 4.0 oleh Kemenperin itu.
Stephanus menambahkan, sebanyak 20 ton atap metal Multi Sirap senilai Rp 1 miliar atau USD 52.000 akan dikirim ke Malaysia dalam ekspor perdana kali ini. Tatalogam Group telah mengekspor produk baja lapis aluminium seng dengan merk dagang Nexalume ke 15 negara dengan volume ekspor 5000 ton setiap bulannya.
Recent Comments