Harga Kedelai Naik, Produsen Tahu Tempe di KBB Bakal Ikut Mogok Produksi



Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT – Perajin tahu tempe di Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal mengikuti aksi mogok produksi sebagai bentuk protes naiknya harga kedelai yang sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu.

Aksi mogok produksi tersebut rencananya bakal digelar selama tiga hari mulai 16-19 Oktober 2022 mendatang sesuai dengan surat edaran yang diterbitkan Paguyuban Tahu Tempe Jawa Barat. 

Pengrajin tahu tempe asal Kampung Pangapuran, Cipatat, Elis (44) mengatakan, sudah mengetahui terkait rencana aksi mogok produksi tersebut, sehingga pihaknya akan mengikuti sebagai upaya agar harga kedelai bisa kembali normal lagi.

“Jadi, mulai Senin depan saya enggak bakal bikin tahu dan tempe dulu selama tiga hari. Ini sebagai bentuk protes atas mahalnya harga kedelai,” ujar Elis di tempat produksinya, Rabu (12/10/2022).

Dia mengatakan, bakal mengikuti aksi mogok produksi itu karena harga kedelai saat ini sudah menyentuh Rp 13.700 per kilogram, sehingga kondisi ini menyebabkan biaya produksi menjadi membengkak.

Sementara di sisi lain, kata dia, hasil produksi tahu tempe dijual dengan dengan harga yang tetap sama, sehingga  produksi di tengah kenaikan harga kedelai ini jadi lebih besar pengeluaran dari pada pemasukan.

“Kalau harga kedelai enggak turun, kita enggak akan dapat untung karena hasil penjualan hanya cuma cukup untuk menutupi biaya produksi saja,” kata Elis.

Jika harga kedelai tak kunjung turun, Elis bakal menaikan harga tahu tempe sebesar Rp 50-500. Artinya, dari harga awal tahu Rp 450 naik menjadi Rp 500 per biji, dan harga tempe dari Rp 2.000 menjadi Rp 2.500 per batang. 

“Iya pasti, kalau harga kedelai enggak turun, saya sendiri terpaksa bakal menaikkan harga setelah mogok produksi,” ucapnya.

Atas hal tersebut, Elis meminta pemerintah harus mulai memikirkan upaya sistematis untuk mewujudkan swasembada kedelai, agar tak hanya mengandalkan pasokan dari Cina atau Amerika.

“Ini, kan, tugas negara, selama ini kedelai itu impor. Jadi, harus sudah dipikirkan agar swasembada produk kedelai berkualitas,” ujar Elis.

Baca juga: Perajin Tahu Tempe Jawa Barat Ancam Mogok Produksi 3 Hari, Rencananya Pekan Depan





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »